Bisnis.com, JAKARTA - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia atau Hipmi berkontribusi bagi kemajuan perekonomian Indonesia dengan cara melahirkan para pengusaha dan calon pemimpin muda di negeri ini.
Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) Hipmi Mardani H Maming mengatakan lembaga yang dia pimpin merupakan kawah candradimuka para pengusaha muda, yang sangat penting dalam membentuk karakter dan kemampuan para kadernya untuk menjawab tantangan zaman.
“HIPMI selalu membekali kader-kadernya melalui pendidikan dan pelatihan. Dengan skill yang memadai dapat mendorong terwujudnya sumber daya manusia [SDM] yang kreatif, berkualitas dan berdaya saing, serta melek teknologi dan informasi,” katanya, dikutip dari siaran pers, Jumat (27/5/2022).
Pendirian organisasi ini, lanjutnya, dilandasi semangat untuk menumbuhkan wirausaha di kalangan pemuda. Dalam perjalanan sampai terjadinya krisis ekonomi pada 1998, Hipmi yang didirikan pada 10 Juni 1972 oleh Abdul Latief ini, tidak saja sukses mencetak kader pengusaha, tapi juga melahirkan para pemimpin muda dengan tampilnya tokoh-tokoh muda dalam percaturan dunia usaha nasional maupun internasional.
Saat ini, tuturnya, ada empat mantan ketua umum Hipmi yang menjadi menteri dalam Kabinet Kerja Jokowi-Maruf Amin yakni Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, dan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.
"Dalam kurun waktu 50 tahun, Hipmi banyak melahirkan bukan saja entrepreneur-entrepreneur muda tapi juga pemimpin-pemimpin muda. Kami ingin membuktikan bahwa HIPMI adalah organisasi yang hebat dan kader-kadernya siap menjadi pengusaha dan pemimpin-pemimpin masa depan,” tandasnya.
Baca Juga
Selain itu, lanjut Mardani, Hipmi juga ikut serta memantau kebijakan Pemerintah Indonesia, mencermati perkembangan situasi perekonomian Indonesia, dan memandang perlu menyikapi serta mengambil langkah-langkah strategis, seperti membuka akses pasar global bagi UMKM, mendorong digitalisasi para pengusaha dan melahirkan pengusaha dari berbagai lembaga pendidikan seperti pesantren, perguruan tinggi hingga sekolah menengah atas.
"Hipmi dilatarbelakangi oleh Konferensi Kadin Asean yang bertujuan agar kelak dapat sejajar dengan pengusaha muda lainnya di tingkat internasional. Hipmi terus melakukan usaha-usaha demi menggerakkan sektor perekonomian bangsa. Salah satu usaha Hipmi adalah ikut aktif dalam sektor usaha mikro, kecil, dan menengah. Hipmi membantu para pelaku UMKM dengan memberikan modal," katanya.
Dia terus berkomitmen melanjutkan perjuangan tersebut. Hal ini sesuai dengan motto Hipmi, pengusaha pejuang - pejuang pengusaha, yang bermakna bahwa kader-kader tidak saja diharapkan menjadi pengusaha nasional yang tangguh tetapi juga menjadi pengusaha yang berwawasan kebangsaan dan memiliki kepedulian terhadap tuntutan nurani rakyat,” pungkasnya.