Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rusia Serang Lebih dari 40 Kota, Sekitar 8.000 Tawanan Ditahan di Donbas

Tawanan perang Ukraina yang ditahan di "republik rakyat" Luhansk dan Donetsk sudah mencapai 8.000 orang.
Truk pengakut personel militer dalam operasi militer khusus Rusia di Ukraina yang dimulai pada 24 Februari./Antararnrn
Truk pengakut personel militer dalam operasi militer khusus Rusia di Ukraina yang dimulai pada 24 Februari./Antararnrn

Bisnis.com, JAKARTA--Pasukan Rusia menembaki lebih dari 40 kota di wilayah Donbas dan akan menutup koridor pelarian warga sipil di wilayah timur Ukraina tersebut, menurut kalangan militer Ukraina.

Rute pelarian itu merupakan jalur utama warga sipil yang terjebak di jalur invasi mereka yang sekarang memasuki bulan keempat. Serangan pasukan Rusia terus diarahkan ke wilayah Donbas sejak perebutan Ibu Kota Kyiv gagal dilakukan dua bulan lalu.

“Para penjajah menembaki lebih dari 40 kota di wilayah Donetsk dan Luhansk, merusak dan menghancurka 47 situs sipil, termasuk 38 rumah dan sebuah sekolah,” menurut laporan dari Satuan Tugas Gabungan Angkatan Bersenjata Ukraina seperti dikutip TheGuardian.com, Kamis (26/5/2022).

Rusia telah mengerahkan ribuan tentara ke wilayah itu. Mereka menyerang dari tiga sisi dalam upaya untuk mengepung pasukan Ukraina yang bertahan di kota Severodonetsk dan kembarannya Lysychansk. 

Kejatuhan kedua kota itu akan membuat seluruh provinsi Luhansk berada di bawah kendali Rusia yang menjadi  tujuan utama perang Kremlin.

Sementara itu, tawanan perang Ukraina yang ditahan di "republik rakyat" Luhansk dan Donetsk sudah mencapai 8.000 orang, kata pejabat Luhansk, Rodion Miroshnik seperti dikutip oleh kantor berita TASS. Para pemberontak di kedua wilayah yang juga disebut Donbas itu didukung oleh Rusia.

“Ada banyak tahanan, tentu saja. Mereka lebih banyak di wilayah Republik Rakyat Donetsk, tetapi di tempat kami juga banyak dan sekarang jumlah totalnya adalah sekitar 8.000,” ujarnya. Dia mengatakan jumlah tawanan itu akan semakin bertambah setiap hari. 

Strategi memperkuat cengkeramannya di wilayah itu digunakan setelah gagal merebut ibu kota Ukraina, Kyiv atau kota keduanya Kharkiv. Rusia berusaha mengambil kendali penuh atas Donbas, yang terdiri dari dua provinsi timur yang diklaim Moskow atas nama separatis, Luhansk dan Donetsk.

Rusia lancarkan invasi militer ke Ukraina pada 24 Februari dalam operasi khusus. Invasi itu dibalas oleh tentara Ukraina dengan melakukan perlawanan keras. Negara-negara Barat juga memberlakukan sanksi besar-besaran.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper