Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kim Jong-un dan Dilema Korea Utara Memerangi Covid-19

Pandemi Covid-19 akan menggambarkan ketidaksetaraan yang keras dari pemerintahan Korea Utara, seperti yang terjadi saat kelaparan.
Militer Korea Utara melakukan latihan dengan beberapa peluncur dan senjata taktis ke Laut Timur selama latihan militer di Korea Utara, dalam foto 4 Mei 2019 yang dipasok oleh Kantor Berita Pusat Korea (KCNA)./KCNA via Reuters
Militer Korea Utara melakukan latihan dengan beberapa peluncur dan senjata taktis ke Laut Timur selama latihan militer di Korea Utara, dalam foto 4 Mei 2019 yang dipasok oleh Kantor Berita Pusat Korea (KCNA)./KCNA via Reuters

Banyak yang mau membantu

Kim Jong-un, keluarga dan elite rezimnya, tentu saja kemungkinan besar akan memiliki akses ke masker dan vaksin manjur yang mereka butuhkan. Mereka akan mendapatkan perawatan kesehatan terbaik Pyongyang dan jika perlu mereka akan terbang ke luar negeri untuk pegobatan.

Artinya, pandemi Covid-19 akan menggambarkan ketidaksetaraan yang keras dari pemerintahan Korea Utara, seperti yang terjadi saat kelaparan.

Akan tetapi, kalau bencananya besar, mau tidak mau pemerintah akan bergerak untuk menanganinya. Kini Covid-19 telah menyebar begitu cepat sehingga di sebagian besar negara, bahkan elite politik dan ekonomi kaya pun telah terinfeksi.

Covid-19 diperkirakan akan menyebar di Pyongyang dengan cepat dan Kim mungkin terpaksa memilih jalan mengisolasi diri seperti yang membuat Presiden Rusia Vladimir Putin menjadi terkenal.

Seperti biasa, hanya sedikit yang bisa dilakukan oleh pihak luar selain menawarkan bantuan dengan harapan Kim akan menerimanya. Isolasi politik dan ekonomi tidak akan banyak berpengaruh.

Bahkan lebih kecil kemungkinannya untuk dapat mengubah sikap negara itu meskipun selalu dikritik oleh pihak asing.

Akan tetapi, adalah merupakan kepentingan global untuk membantu Korea Utara mengatasi wabah tersebut. Membantu vaksinasi warga Korea Utara akan membantu menahan virus bermutasi yang berpotensi lebih membahayakan.

Kalau tidak, akan muncul varian yang bisa lebih mematikan atau virus itu akan mampu melawan kekebalan yang diperoleh melalui vaksinasi dan infeksi.

Bentuk bantuan yang paling jelas adalah vaksin dari negara Barat yang lebih manjur, seperti vaksin mRNA Moderna dan Pfizer-BioNTech. Tetapi setiap tawaran harus dibingkai dengan hati-hati untuk memungkinkan Pyongyang menerima tanpa terlihat melemahkan otoritas Kim.

Agaknya cukup bijaksana bila untuk sementara memperluas pengecualian sanksi pada negara itu untuk membuat impor peralatan medis lancar dan LSM asing bisa mengambil peran lebih banyak.

Ini sangat kontroversial karena sanksi adalah satu-satunya hukuman yang sangat berpengaruh terhadap program rudal nuklir Korea Utara. Pada satu sisi, kemunduran sepihak akan memberi sinyal kepada Korea Utara untuk tetap bertahan sampai negara Barat menyerah.

Karena itu semuanya tergantung penilaian dunia internasional atas seberapa besar ancaman wabah yang tidak terkendali di Korea Utara terhadap dunia.

Sebagian pihak mungkin berpikir bahwa pengakuan Korea Utara terhadap wabah Covid-19 mungkin merupakan tanda perubahan. Akan tetapi, yang paling menyedihkan kalau Korea Utara tidak mau berubah sama sekali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman Sebelumnya
Derita rakyat kelas kawah
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper