Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ternyata Tradisi Merantau Orang Minang Tak Sekadar Mengadu Nasib

Orang Minang punya pandangan bahwa merantau adalah sarana untuk belajar lebih banyak hal.
Dokumentasi. Pemudik di area kedatangan penumpang Bandara Internasional Minangkabau di Padang Pariaman, Sumbar. /ANTARA
Dokumentasi. Pemudik di area kedatangan penumpang Bandara Internasional Minangkabau di Padang Pariaman, Sumbar. /ANTARA

Bisnis.com, JAKARTA - Bicara soal Minangkabau, tentu saja tak bisa dipisahkan dari tradisi merantau. Ketika beranjak dewasa, orang Minang, terutama para lelaki pergi meninggalkan kampung halamannya untuk mengadu nasib atau mencari ilmu demi memperbaiki kehidupannya.

Merantau dalam tradisi Minangkabau dipercaya timbul karena adanya sistem matrilineal. Sistem ini membuat lelaki Minang hanya mendapatkan sedikit bagian atau tidak sama sekali harta pusaka atau warisan dari keluarganya.

Selain itu, orang Minang juga punya pandangan bahwa merantau adalah sarana untuk belajar lebih banyak hal. Pengalaman atau ilmu yang didapatkan dari perantauan diharapkan membuat seseorang menjadi lebih berguna dalam masyarakat ketika kembali ke kampung halaman.

Oleh karena itu, seiring berjalannya waktu perempuan Minang juga ikut pergi merantau. Mereka kebanyakan pergi untuk menuntut ilmu setinggi-tingginya, bahkan hingga ke luar negeri.

Walaupun demikian, orang Minang ternyata masih memberikan kontribusi besar terhadap kampung halamannya. Menurut Gubernur Sumatra Barat Mahyeldi Ansarullah, orang Minang dimanapun mereka berada tidak pernah lupa dengan asal usul mereka.

“Hubungan antara perantau dan Ranah Minang, kampung halamannya itu sangatlah kuat. Walaupun sudah 25-30 tahun pergi merantau, anak dan cucunya bahkan lahir di rantau, mereka tidak pernah lupa dari mana asalnya,” katanya beberapa waktu lalu ketika ditemui di Padang, Sumatra Barat.

Para perantau Minang juga berkontribusi besar terhadap perekonomian kampung halaman mereka. Tidak hanya saat Lebaran, mereka juga berkontribusi langsung dengan berbagai cara untuk membangun Sumatra Barat.

“Mereka ikut berkontribusi ke perekonomian daerah tidak hanya saat Lebaran. Mereka membangun nagari mereka, membangun tempat ibadah, fasilitas umum. Daerah-daerah yang banyak perantaunya biasanya rumah di sana bagus-bagus,” tutur Mahyeldi.

Kontribusi lainnya adalah mengurangi angka pengangguran di Sumatra Barat. Seperti diketahui, sebagian besar perantau Minang adalah wirausaha dari berbagai bidang usaha.

Pada Hari Raya Idulfitri 1443 H jumlah perantau Minang yang pulang kampung mencapai 2 juta orang. Mereka datang dari berbagai wilayah di Indonesia hingga luar negeri dengan berbagai moda transportasi.

“Akhir tahun nanti, akan ada dua pesawat yang terbang langsung dari Australia ke Bandara Internasional Minangkabau. Mereka merantau jauh sudah punya keturunan atau anak yang lahir di sana tetapi tidak lupa dengan asal mereka,” ungkap mantan Wali Kota Padang itu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rezha Hadyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper