Bisnis.com, JAKARTA - Inggris mengatakan, pada Senin (2/5/2022) lalu, bahwa pihaknya akan memberikan bantuan militer tambahan senilai £300 juta atau US$375 juta, kepada Ukraina. Bantuan militer ini termasuk peralatan perang elektronik dan sistem radar kontra-baterai.
Inggris sebenarnya telah mengirim NATO lebih dari 5.000 rudal anti-tank dan lima sistem pertahanan udara serta amunisi dan bahan peledak lainnya sejak invasi Rusia pada 24 Februari 2022, yang telah menghancurkan kota-kota dan menyebabkan ribuan orang tewas atau terluka.
Sekutu Inggris, Amerika Serikat (AS) sejauh ini telah memberikan US$3 miliar bantuan militer ke Ukraina. Bahkan, pekan lalu Presiden Joe Biden meminta Kongres AS untuk menyetujui lebih dari US$20 miliar dalam bentuk dukungan militer.
Dilansir dari CNA, Rusia pekan lalu mengatakan negara-negara NATO sebenarnya terlibat dalam perang proksi atau proxy war dengan menyediakan senjata ke Ukraina.
Sementara itu, Rusia dituding tengah melakukan operasi khusus untuk melucuti senjata negara itu dan menyingkirkan nasionalisme anti-Rusia yang dikobarkan oleh Barat.
Ukraina dan Barat mengatakan Rusia melancarkan perang agresi yang tidak beralasan untuk merebut wilayah, yang mengancam akan berkembang menjadi konflik yang jauh lebih luas.
Baca Juga
Kantor Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan bahwa selain peralatan lainnya, Inggris akan menawarkan perangkat penglihatan malam, alat untuk mengganggu navigasi satelit, drone angkat berat untuk memasok pasukan Ukraina dan mobil lapis baja untuk pejabat sipil.
Johnson direncanakan akan berpidato di parlemen Ukraina pada Selasa pagi (3/5/2022) melalui tautan video.
"Anak-anak dan cucu-cucu Anda akan mengatakan bahwa orang-orang Ukraina mengajarkan kepada dunia bahwa kekuatan kasar seorang agresor tidak berarti apa-apa terhadap kekuatan moral orang-orang yang bertekad untuk bebas," Johnson berencana untuk mengatakan hal ini, seperti dimuat dalam kutipan pidato yang disediakan oleh kantornya.
Selain bantuan militer, Inggris sejauh ini telah menerima relatif sedikit dari lebih dari 5 juta orang Ukraina yang telah meninggalkan negara mereka. Hingga pekan lalu, pemerintah Inggris mengatakan telah mengeluarkan 86.100 visa untuk Ukraina, 27.100 pengungsi telah datang ke Inggris.