Bisnis.com, JAKARTA -- Wilayah Jakarta Timur memiliki potensi yang cukup besar bagi pengembang properti untuk menjajaki bisnis pada masa mendatang. Hal itu didukung oleh sejumlah faktor, termasuk regulasi yang masih digodok.
Kepala Suku Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Pertanahan (Citata) Kota Jakarta Timur Widodo Soeprayitno mengungkapkan dalam rancangan peraturan gubernur (Rapergub) yang sedang dibahas oleh Pemprov DKI Jakarta akan mengatur kemudahan bagi pengembang properti.
"Rapergub 2022 ini bisa mendorong atau menjadi trigger bagi para investor untuk masuk ke wilayah Jakarta Timur," kata Widodo dalam acara Membedah Lebih Jauh Kawasan Emas Baru di Jakarta Timur yang diselenggarakan oleh Bisnis Indonesia, Selasa (12/4/2022).
Selain itu, sambungnya, biaya yang mesti dikeluarkan investor di sektor properti di wilayah Jakarta Timur relatif lebih murah dibandingkan dengan wilayah lainnya di Provinsi DKI Jakarta.
Terlepas dari adanya kemungkinan dukungan regulasi, Widodo menyebut cukup massifnya pembangunan infrastruktur di Jakarta Timur dan sekitarnya membuat potensi ekonomi di wilayah tersebut kian terlihat.
"Kalau mau mengkaji, banyak potensi ekonomi di Jakarta Timur. Terutama dengan adanya Banjir Kanal Timur (BKT), Terminal Bantargebang, banyaknya jalan fly over bukan tol, underpass dan sebagainya," kata Widodo.
Dia mengatakan, cukup banyak pengembang properti yang jeli melihat potensi tersebut. Seperti misalnya pengembang yang membangun di kawasan Basura. Para developer, ujarnya, sudah melihat potensi di kawasan tersebut.
Selain itu, Widodo mengatakan Jakarta Timur merupakan wilayah yang tidak terancam oleh bencana rob ataupun banjir yang berasal dan kawasan bogor. Sehingga dinilai lebih kondusif bagi para pengembang.