Bisnis.com, JAKARTA – Pasukan Ukraina mengandalkan bantuan barat setelah ribuan fasilitas dan persenjataan militernya dihancurkan oleh pasukan Rusia.
Setidaknya sebanyak 127 pesawat, 98 helikopter, 428 drone, 2.037 tank dan kendaraan tempur lapis baja, 229 peluncur roket ganda, 886 artileri lapangan dan mortir, serta 1.941 unit khusus Ukraina hancur.
Pada siang kemarin, misalnya, penerbangan taktis operasional Angkatan Udara Rusia dan pasukan rudal menghantam 65 fasilitas militer Ukraina.
"Fasilitas militer Ukraina yang dihancurkan antara lain, empat pos komando dan pusat komunikasi, tiga gudang logistik, serta 41 titik kuat dan area konsentrasi peralatan militer Ukraina," ujar Juru Bicara Kemenhan Rusia, Mayor Jenderal (Mayjen) Igor Konashenkov, Ahad (10/4/2022).
Igor menambahkan bahwa sistem pertahanan udara Rusia juga telah menembak jatuh 3 kendaraan udara tak berawak Ukraina yakni 2 di udara dua di area pemukiman Mariupol dan Kalininskoe.
“1 lagi “Bayraktar TB-2" di area pemukiman Sakhnovshchina, wilayah Kharkiv,” imbuh Konashenkov.
Baca Juga
Upaya Ukraina
Adapun Ukraina terus melakukan persiapan untuk mengintensifkan operasi di Ukraina Timur. Tujuan opreasi ini untuk membangun kontrol penuh atas wilayah oblast Donetsk dan Luhansk.
Ukraina menyebutkan bahwa saat ini fokus pasukan Rusia adalah penaklukan Mariupol dan serangan di dekat kota Izyum. Rusia juga terus meluncurkan serangan rudal ke sasaran sipil di seluruh Ukraina.
Di Slobozhanshchyna, Rusia terus memblokir sebagian kota Kharkiv. Mereka juga secara diam-diam memindahkan unit pendudukan di oblast Kharkiv dan melakukan serangan elektronik terhadap jaringan seluler.
"Untuk menambah jumlah pasukan, dua kelompok taktis batalion Rusia dipindahkan dari wilayah Belgorod ke distrik Shevchenkiv di oblast Kharkiv," tulis keterangan pihak Ukraina.
Rusia, lanjut laporan Ukraina, juga terus menyerang wilayah Donetsk untuk menguasai pemukiman Rubizhne, Popasna, dan Novobakhmutivka.
"Pada saat yang sama, Rusia terus menyerang pemukiman Vuhledar dan Novoselivka Druha. Mereka mencoba untuk melanjutkan serangan di distrik Novotoshkivsky, Stepny dan Marinka," pungkas laporan tersebut.