Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Ukraina mengklaim telah membunuh sekitar 19.000 pasukan Rusia dalam konflik berdarah yang sudah berlangsung sejak 24 Februari lalu.
Jumlah tersebut naik 500 orang dibandingkan dengan posisi tanggal 5 April 2022 yang hanya sebanyak 18.500 korban.
“Data masih diperbarui, [karena] penghitungannya diperumit dengan intensitas permusuhan yang tinggi,” tulis keterangan resmi pihak Ukraina, Jumat (8/4/2022).
Selain korban jiwa, pasukan Ukraina juga mengklaim berhasil menghancurkan ribuan peralatan milik militer Rusia.
Peralatan yang dihancurkan antara lain, 700 tank, 1.891 APV, 333 sistem artileri 333, 108 MLRS, 55 sistem pertahanan anti pesawat, 150 pesawat dan 135 helikopter.
Selanjutnya, kendaraan sebanyak 1.361, 7 perahu , 76 tangki bahan bakar, 112 drone tempur, peralatan khusus sebanyak 25, dan 4 sistem SRBM seluler. “Data sedang diperbarui,” tulis keterangan tersebut.
Baca Juga
Serangan Rudal
Kendati mengalami kerugian yang tidak sedikit, Angkatan Bersenjata Rusia sama sekali belum mengendurkan serangannya. Rudal-rudal Rusia terus menggempur fasilitas militer milik Ukraina.
Rudal yang diluncurkan dari di wilayah Donetsk menghantam stasiun kereta api Pokrovsk, Slavyansk, Barvenkovo. Serangan ini menghancurkan senjata dan peralatan militer cadangan pasukan Ukraina di Donbass.
Sedangkan rudal Rusia lainnya menghantam pemukiman Krasnoselka timur laut Odessa dan menghancurkan pusat dan pelatihan tentara bayaran asing.
Adapun sistem pertahanan udara Rusia menembak jatuh 2 helikopter militer Ukraina Mi-8 dan Mi-24 di udara dekat desa Staraya Zburyevka, serta lima kendaraan udara tak berawak, termasuk dua di wilayah Krivoy Rog - Bayraktar TB-2.
Alhasil, sejak awal operasi militer khusus, pasukan Rusia menghancurkan 97 helikopter, 421 drone tempur, 228 sistem rudal anti-pesawat, 2.019 tank dan kendaraan tempur lapis baja lainnya, 223 beberapa peluncur roket, 874 artileri lapangan dan mortir, serta 1.917 unit kendaraan militer khusus Ukraina.