Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Roket Rusia Hantam Stasiun Kereta Api Ukraina, Puluhan Orang Tewas

Lebih dari 30 orang tewas dan lebih dari 100 lainnya terluka dalam serangan roket Rusia di stasiun kereta Kramatorsk, Ukraina.
Asap dan api terlihat di Kyiv saat Rusia melanjutkan invasi ke Ukraina, Sabtu (26/2/2022). REUTERS/Gleb Garanich
Asap dan api terlihat di Kyiv saat Rusia melanjutkan invasi ke Ukraina, Sabtu (26/2/2022). REUTERS/Gleb Garanich

Bisnis.com, JAKARTA — Dua serangan roket Rusia menghantan sebuah stasiun kereta api sehingga menewaskan puluhan orang. Serangan dilakukan saat para petinggi Uni Eropa berkunjung menemui Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Perusahaan kereta api milik negara menyatakan lebih dari 30 orang tewas dan lebih dari 100 lainnya terluka dalam serangan roket Rusia di stasiun kereta Kramatorsk yang merupakan salah satu stasiun paling timur yang masih beroperasi di Ukraina. 

Gubernur Donetsk mengatakan ribuan orang berada di sana pada saat itu dan sebagian dari mereka mencoba naik kereta api untuk mengungsi keluar dari daerah tersebut.

Kepala perusahaan kereta api Ukraina mengatakan dua roket menghantam stasiun yang dikenal luas sebagai salah satu jalur evakuasi utama dari timur Ukraina sspsdti dikutip BBC.com, Jumat (8/4). Rincian kereta api yang meninggalkan kota sedang diposting oleh otoritas setempat.

Insiden itu bertepatan dengan kunjungan Ketua Komisi Eropa Ursula von der Leyen ke Ukraina sebagai salah satu pemimpin negara Barat paling senior yang pergi ke Kyiv sejak Rusia menginvasi pada 24 Februari 2022.

Dia akan melakukan pembicaraan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan berkunjung ke Kiev dengan kereta api dari tenggara Polandia bersama Perdana Menteri Slovakia Eduard Heger dan Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell.

Mereka bukan pemimpin Barat pertama yang melakukan perjalanan ke Kiev. Bulan lalu, perdana menteri Polandia, Republik Ceko dan Slovenia bertemu Zelensky, dalam apa yang disebutnya sebagai "ekspresi kuat dukungan untuk Ukraina".

Sementara itu, Ketua Parlemen Eropa, Roberta Metsola mengunjungi Kiev minggu lalu.

Pemimpin Slovakia mencuit bahwa pertemuan hari Jumat akan melibatkan proposal untuk membantu Presiden Ukraina dan Perdana Menteri Ukraina, Denys Shmyhal. Tujuannya adalah untuk menciptakan tim reformasi UE dan membantu mengangkut gandum Ukraina ke negara lain.

Pelabuhan pantai selatan utama Ukraina telah diblokir akibat invasi Rusia sehingga negara itu kesulitan untuk mengekspor salah satu sumber daya terpentingnya ke negara-negara termasuk China, Turki, Mesir, dan Indonesia.

Sebelum perang, 98 persen gandumnya diekspor melalui Laut Hitam dan Ukraina sekarang harus bergantung pada jalur kereta api. Lebih dari 1.000 gerbong kereta terjebak di perbatasan dengan Polandia minggu ini karena kekurangan staf dan masalah lainnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper