Bisnis.com, JAKARTA - Serangan pasukan Rusia ke Ukraina belum berakhir. Rusia terus membombardir beberapa kota Ukraina, meskipun janji untuk mengurangi serangan. Berikut rangkuman perang Rusia vs Ukraina ke-41.
Presiden AS Joe Biden menyerukan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menghadapi pengadilan kejahatan perang setelah bukti pembunuhan sipil oleh pasukan Rusia di Ukraina. Presiden Zelensky akan berpidato di dewan keamanan PBB mengenai pengadaan penyelidikan terbuka.
Berikut situasi terkini perang Rusia-Ukraina yang dilansir dari The Guardian pada Selasa (5/4/2022).
UPDATE Perang Rusia vs Ukraina Hari ke-41
Presiden Biden tegas serukan Presiden Putin adalah penjahat perang
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai “penjahat perang.” Presiden Biden akan menyerukan keadilan kejahatan perang karena kemarahan global atas klaim pembunuhan sipil oleh tentara Rusia di kota Bucha, Ukraina, terus meningkat.
“Kami harus mengumpulkan informasi. Kami harus terus memberi Ukraina senjata yang mereka butuhkan untuk terus berperang, dan kami harus mendapatkan semua detailnya [untuk] menjalani pengadilan kejahatan perang. Orang ini brutal dan apa yang terjadi di Bucha keterlaluan,” jelasnya.
Uni Eropa akan kirim tim investigasi ke Ukraina
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan bahwa Uni Eropa siap mengirim tim investigasi ke Ukraina untuk mendokumentasikan dugaan kejahatan perang Rusia dan kejahatan terhadap kemanusiaan. Leyen mengatakan bahwa dia telah berbicara dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy tentang “pembunuhan mengerikan” yang terungkap selama akhir pekan.
Ukraina menduga adanya kejahatan perang di Bucha
Presiden Zelensky mengunjungi Bucha, sekitar 45 km barat laut Kyiv, mengenakan pelindung tubuh dan dikelilingi oleh personel militer pada Senin (4/4/2022). Dia berbicara tentang kematian dan kehancuran di kota-kota Stoyanka, Irpin, dan Bucha yang baru saja dibebaskan oleh Rusia.
“Kota-kota itu hancur begitu saja,” katanya, seraya menambahkan bahwa pihak berwenang telah memulai penyelidikan atas kemungkinan kejahatan perang. Presiden Zelenskyy mengatakan bahwa ada informasi yang menunjukkan lebih dari 300 orang dibunuh dan disiksa di Bucha saja.
Presiden Zelensky akan berpidato di dewan keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada hari ini, Selasa (5/4/2022), setelah dia mengatakan bahwa kepentingan Kyiv adalah untuk melakukan penyelidikan terbuka atas pembunuhan warga sipil di Ukraina.
.jpg)
Wali Kota Motyzhyn, Olga Sukhenko dikabarkan tewas bersama suami dan putranya
Lima mayat warga sipil, termasuk Wali Kota Motyzhyn, Olga Sukhenko, ditemukan dengan tangan terikat di desa Motyzhyn, 45km barat Kyiv. Hal ini disampaikan oleh pihak berwenang dari Ukraina.
“Wali Kota Olga Sukhenko, suaminya, dan putra mereka, diculik oleh pasukan Rusia pada 24 Maret,” kata polisi. “Mereka menyiksa dan membunuh seluruh keluarga kepala desa,” jelas Penasihat Kementerian Dalam Negeri Ukraina Anton Herashchenko.
Borodyanka diklaim menjadi kota yang paling banyak menghasilkan korban
Jaksa Agung Ukraina Iryna Venediktova, mengatakan bahwa kota Borodyanka akan menjadi yang paling parah terkena invasi Rusia di wilayah Kyiv. Venediktova mengatakan bahwa jumlah korban di Borodyanka, sekitar 23km barat Bucha, akan lebih tinggi daripada di tempat lain, tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Rusia diklaim kembali menyerang timur dan selatan Ukraina secara lebih kejam
Presiden Zelenskyy mengatakan bahwa negara Rusia sedang mempersiapkan “aktivitas yang lebih brutal” di timur dan selatan Ukraina. “Kami tahu apa yang akan mereka lakukan di Donbas,” katanya.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Ukraina Oleksandr Motuzyanyk mengatakan bahwa Rusia menyerang kota Rubizhne dan Popasna di wilayah Luhansk timur, sambil mempersiapkan serangan ke kota Severodonetsk dan berupaya untuk merebut Mariupol.
AS menyetujui klaim Rusia sedang bersiap menerobos timur dan selatan Ukraina
Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan tampaknya menguatkan klaim tersebut, dengan mengatakan “Rusia sedang memposisikan ulang pasukannya untuk memusatkan operasi ofensifnya di timur dan bagian selatan Ukraina dan fase baru invasi Rusia ini dapat diukur dalam beberapa bulan atau lebih lama.”
Tim palang merah ditahan oleh pasukan Rusia
Palang Merah mengatakan bahwa tim yang dikirim untuk membantu mengevakuasi warga sipil dari Mariupol ditahan oleh polisi di wilayah yang dikuasai Rusia. Tim tersebut dihentikan pada Senin (4/4/2022) saat melakukan upaya kemanusiaan untuk membantu memimpin koridor perjalanan yang aman bagi warga sipil. “Kemudian, mereka ditahan di kota Mangush, 20 km barat Mariupol,” ucap juru bicara ICRC (Komite Internasional Palang Merah) Caitlin Kelly.
Wali Kota Mariupol bersekutu dengan Rusia
Rusia telah mendukung Wali Kota baru Mariupol yang memproklamirkan diri dan berkolaborasi dengan pasukan Rusia.
AS bersiap berikan sanksi lebih banyak terhadap Rusia
“Washington sedang mengerjakan lebih banyak sanksi ekonomi terhadap Rusia yang akan diumumkan minggu ini,” kata Sullivan. Dia juga menambahkan bahwa opsi yang berhubungan dengan industri energi negara ada di atas meja.
Inggris akan berhenti impor minyak, gas, dan batu bara dari Rusia
Truss mengatakan bahwa dirinya akan bekerja dengan sekutu Barat untuk melarang kapal Rusia dari pelabuhan barat, dan menindak bank-bank Rusia. Selain itu, dia juga menyetujui jadwal yang jelas untuk menghilangkan impor minyak, gas, dan batu bara dari Rusia.
AS mendesak PBB untuk mencabut Rusia
AS akan meminta penghapusan Rusia dari dewan hak asasi manusia PBB. Selama kunjungan ke Rumania, Linda Thomas-Greenfield, duta besar AS untuk PBB, meminta badan internasional untuk menangguhkan Rusia.
Barat telah membuat kesalahan telah bermain-main dengan Rusia
Kepala kantor presiden Ukraina Andriy Yermak mengatakan bahwa kesalahan sejarah yang sangat besar dibuat ketika negara-negara Sekutu tertentu dan para pemimpin tertentu memulai permainan dengan Rusia 14 tahun yang lalu di KTT (Konferensi Tingkat Tinggi) NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara) di Bucharest, Rumania.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
