Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Oposisi Desak Presiden Sri Lanka Turun Jabatan karena Krisis yang Berkepanjangan

Masyarakat dan oposisi terus menyerukan #GoHomeGota untuk mendesak Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa turun dari jabatan.
Bendera nasional Sri Lankan/ Bloomberg-Taylor Weidman
Bendera nasional Sri Lankan/ Bloomberg-Taylor Weidman

Dinasti Gotabaya Rajapaksa

SJB memiliki 54 anggota parlemen dari 225 anggota parlemen.

Front Pembebasan Rakyat (JVP) sayap kiri juga menanggapi dengan mendesak Rajapaksa dan keluarganya yang dulu populer dan berkuasa untuk segera mundur.

“Dia benar-benar gila untuk berpikir bahwa anggota parlemen oposisi akan menopang pemerintahan yang sedang runtuh,” kata anggota parlemen JVP Anura Dissanayaka kepada wartawan di Kolombo.

Partai oposisi minoritas utama, Aliansi Nasional Tamil (TNA) juga bergabung dengan suara-suara yang menolak gagasan itu.

"Tawarannya untuk menyusun kembali kabinet dengan anggota parlemen oposisi tidak masuk akal dan membuat marah orang-orang yang menuntut pengunduran dirinya," kata juru bicara TNA dan anggota parlemen, Mathiaparanan Abraham Sumanthiran.

Dinasti Gotabaya Rajapaksa

Melansir Vice, Gotabaya Rajapaksa dan keluarganya adalah dinasti politik paling kuat di Sri Lanka dan telah memegang kursi politik teratas selama hampir dua dekade.

Investigasi terbaru menunjukkan sejarah keluarga Rajapaksa menyembunyikan kekayaan dan mengumpulkan aset.

Aset keluarga dilaporkan sekitar $18 miliar, yang disangkal oleh keluarga Gota.

Bahkan sekarang, karena seluruh negeri mengalami pemadaman listrik untuk menghemat cadangan listrik di rumah keluarga Rajapaksa dan di antara anggota parlemen lainnya.

Bahkan krisis menyebabkan negara tak mampu melunasi utang yang besar di dunia internasional. Sri Lanka diketahui memiliki total utang sebesar $7 miliar, yang harus dilunasi sebesar $4 miliar tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper