Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

10 Amalan Sunnah dalam Berpuasa Ramadan 2022 yang Bisa Dipraktikkan

Memasuki hari kedua puasa Ramadan 2022, Senin (4/4/2022), mayoritas umat muslim akan berlomba-lomba meraih pahala dengan melaksanakan ibadah wajib hingga sunnah.
Ilustrasi orang sedang berdoa/Freepik
Ilustrasi orang sedang berdoa/Freepik

Bisnis.com, JAKARTA – Memasuki hari kedua puasa Ramadan 2022, Senin (4/4/2022), mayoritas umat muslim akan berlomba-lomba meraih pahala dengan melaksanakan ibadah wajib hingga sunnah.

Selain kewajiban menahan hawa nafsu ketika berpuasa, umat muslim ingin menyempurnakan puasa Ramadan dengan melakukan amalan sunnah.

Dikutip melalui laman NU, amalan-amalan sunnah dalam ibadah apa pun tidak boleh diabaikan demi keutamaan dan kesempurnaan ibadah tersebut. Pasalnya, pada bulan suci ini Allah mendatangkan banyak pahala bagi umatnya yang menjalankan ibadah puasa.

Sepuluh amalan sunnah yang bisa dilakukan saat Ramadan dan tentunya bisa mendatangkan pahala. 

1. Melaksanakan sahur

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menganjurkan agar umatnya yang berpuasa untuk bersantap sahur, sebab karena dalam sahur itu dikatakannya ada keberkahan.

Aktivitas sahur sendiri tercapai dengan menyantap sesuatu walaupun hanya sedikit atau hanya seteguk air.

Waktunya adalah selepas tengah malam. Utamanya, diakhirkan selama tidak sampai masuk waktu yang diragukan apakah masih malam atau sudah terbit fajar.

2. Menyegerakan berbuka

Umat muslim yang melaksanakan ibadah puasa turut disunnahkan untuk segera berbuka ketika waktu magrib tiba. Selain itu, berbuka lebih dianjurkan untuk memakan kurma atau jika tidak ada maka bisa dengan air putih biasa.  

Urutan sebaiknya, pertama dengan kurma basah (ruthab) jika ada. Jika tidak, maka dengan kurma kering (tamar). Jika tidak, maka dengan air.

Penyebabnya, sebuah riwayat menyebutkan, sebelum shalat magrib, Rasulullah saw selalu berbuka dengan kurma basah.

Namun, jika tidak ada, beliau berbuka dengan kurma kering. Jika tidak ada, beliau berbuka dengan air putih. Bagaimana seandainya tidak ada kurma dan air, yang ada misalnya madu dan susu, maka dihulukanlah madu walaupun sama-sama manis.

3. Membaca doa saat berbuka puasa

Membaca doa berbuka puasa juga termasuk adab sunah dalam puasa, bahkan diriwayatkan dalam hadis riwayat Tirmidzi, dari Abdullah bin Amr bin al-Ash berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, bagi orang yang berpuasa ketika sedang berbuka ada doa yang tak akan tertolak.

Sementara itu, terdapat juga perbedaan di kalangan ulama yang perlu diketahui terkait dengan waktu membaca doa berbuka puasa. Sejumlah pendapat menyatakan bahwa doa berbuka puasa dibaca setelah seseorang berbuka atau pertama kali membatalkan puasa dengan air, kurma, atau semacamnya.

Pendapat ini didasarkan atas kata kerja yang tertera dalam doa berbuka puasa yang berbentuk lampau (fi'il madhy). Seperti dalam lafadz kedua yang artinya, "Telah hilang rasa haus, dan urat-urat telah basah serta pahala telah tetap, insya Allah."

Sementara itu, sebagian ulama mengatakan bahwa doa berbuka puasa diucapkan sebelum berbuka puasa dan sebagian yang lain tidak menetapkan waktu membacanya.

4. Mandi besar

Mandi besar dari junub, haid, atau nifas sebelum terbit fajar agar bisa menuanikan ibadah dalam keadaan suci, di samping khawatir masuk air ke mulut, telinga, anus, dan sebagainya jika mandi setelah fajar.

Kendati tidak bersedia mandi seluruh tubuh sebelum fajar, hendaknya mencuci bagian-bagian tersebut yang sekiranya rawan masuk air disertai dengan niat mandi besar. 

10 Amalan Sunnah dalam Berpuasa Ramadan 2022 yang Bisa Dipraktikkan

Sejumlah warga beraktivitas sambil menunggui waktu berbuka puasa (ngabuburit) di kawasan pantai bekas terjangan tsunami di Kampung Lere, Teluk Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (3/4/2022). Kawasan yang dilanda bencana tsunami pada September 2018 tersebut menjadi salah satu tujuan favorit bagi warga untuk bersantai sambil menunggui waktu berbuka puasa pada setiap bulan Ramadhan. ANTARA FOTO/Basri Marzuki/YU

5. Menjaga lisan dari ucapan yang sia-sia

Umat muslim ada baiknya untuk dapat menahan lisan dari perkara-perkara yang tak berguna, apalagi perkara haram, seperti berbohong dan mengumpat. Penyebabnya, semuanya akan menggugurkan pahala puasa.

6. Menghindari hal-hal yang tidak sejalan dengan hikmah puasa

Tidak hanya itu, hendaknya umat muslim turut menahan diri dari segala hal yang tak sejalan dengan hikmah puasa, meskipun itu tidak sampai membatalkan, seperti berlebihan dalam mengadakan makanan atau minuman, bersenang-senang dengan perkara-perkara yang sejalan dengan keinginan dan kepuasan nafsu, baik yang didengar (seperti musik), ditonton, disentuh, diraba, dicium, dan sebagainya.

Penyebabnya semua itu tak seiring dengan hikmah dari ibadah puasa.

7. Memperbanyak sedekah

Ramadan juga diharapkan menjadi bulan untuk memperbanyak sedekah, baik kepada keluarga, kaum kerabat, maupun tetangga. Berilah mereka makanan secukupnya. Kendati tidak ada, jangan sampai luput walau hanya seteguk air atau sebiji kurma.

Selain itu, juga sebaiknya memperbanyak baca Alquran, belajar Al-Quran, menuntut ilmu, berdzikir, berbuat baik di mana pun, walaupun saat berada di jalan. Dasarnya adalah Rasulullah saw. selalu memeriksa hapalan Alquran-nya kepada malaikat Jibril setiap malam pada bulan Ramadan

8. Memperbanyak i’tikaf di masjid

Ramadan juga merupakan bulan yang memberikan peluang bagi umat muslim untuk memperbanyak i'tikaf di masjid. Sebaiknya dilakukan sebulan penuh. Jika tidak, sepuluh malam terakhir diutamakan.

Hal ini dikarenakan, jika memasuki sepuluh malam terakhir, Rasulullah SAW. selalu menghidupkan malam, membangunkan keluarganya, dan mengencangkan ikat pinggang sebagai bentuk kesiapan menjalankan ibadah.

10 Amalan Sunnah dalam Berpuasa Ramadan 2022 yang Bisa Dipraktikkan

Remaja masjid menyiapkan takjil untuk berbuka puasa di Masjid Raya, Makassar, Sulawesi Selatan, Mnggu (3/4/2022). Ratusan takjil disiapkan setiap harinya untuk umat muslim yang melakukan buka puasa bersama selama bulan Ramadhan 1443 Hijriah di masjid tersebut. ANTARA FOTO/Abriawan Abhe/YU

9. Mengkhatamkan Alquran

Setidaknya sekali selama bulan Ramadan umat muslim dapat mengkhatamkan Alquran. Maksimalnya tentu sebanyak-banyaknya, seperti para ulama terdahulu. Bahkan, setiap bulan Ramadhan, Imam al-Syafi‘i mengkhatamkannya hingga 60 kali.

10. Konsisten dalam menjalankan ibadah

Konsisten dalam menjalankan ibadah yang dilakukan selama bulan Ramadhan.

Artinya, semua amalan sunnah yang dilakukan di bulan ini tidak putus setelah Ramadhan selesai. istiqamah dalam menjalankan amaliah Ramadan dan melanjutkan amaliah-amaliah tersebut pada bulan-bulan berikutnya menunjukan salah satu nilai Ramadan telah melekat dalam diri seorang muslim, InshaAllah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akbar Evandio
Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper