Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan penyedia internet dan saluran telepon terbesar Ukraina, Ukrtelecom menjadi target "serangan siber hebat" dari pihak Rusia.
Pihak Ukraina terus melakukan netralisir serangan untuk memulihkan jaringan dan mencegah peretasan berlanjut. Prioritasnya adalah untuk mempertahankan layanan komunikasi untuk militer Ukraina, menurut cuitan dari Layanan Komunikasi Khusus dan Perlindungan Informasi Negara Ukraina seperti dikutip CNN.com, Selasa (29/3/2022).
Badan tersebut menyalahkan “musuh” atas peretasan tersebut dalam referensi yang jelas ke pihak Rusia.
Konektivitas di Ukrtelecom sebagai "operator saluran tetap terbesar di Ukraina" anjlok pada hari Senin 13 persen dari tingkat sebelum perang, menurut NetBlocks, yang melacak konektivitas internet.
Penyedia telekomunikasi Ukraina itu mengalami gelombang peretasan saat pemboman Rusia di negara itu berlanjut.
Peretasan awal bulan ini menyebabkan pemadaman di penyedia layanan internet Ukraina Triolan, yang memiliki pelanggan di kota-kota besar.
Baca Juga
Rusia dikenal sebagai negara adidaya dunia maya dengan persenjataan alat siber yang memadai. Belum lagi sumber daya hacker canggih yang mampu melakukan serangan siber dengan cara mengganggu dan berpotensi merusak.
Meski demikian, negara beruang itu selalu membantah jika dikaitkan dengan serangan siber yang terjadi di negara-negara Barat.
Tak hanya Ukraina yang menjadi incaran Rusia, negara-negara lain yang mendukung Ukraina seperti Amerika Serikat (AS) dan Eropa juga diklaim terkena imbas serangan siber.
Presiden AS Joe Biden meminta perusahaan swasta dan organisasi di negaranya untuk waspada terhadap kemungkinan serangan siber oleh Rusia. Inggris pun memberi peringatan serupa.