Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rusia Peringatkan Medianya, Larang Tayangkan Wawancara Presiden Ukraina

Peringatan Rusia disampaikan kepada media lokal yang mewawancarai Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky/ Times of Israel
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky/ Times of Israel

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pertahanan Rusia mengeluarkan ancaman kepada media Rusia untuk tidak mempublikasikan wawancaranya dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Peringatan itu disampaikan menyusul pernyataan presiden Ukraina yang menyoroti hancurnya sejumlah kota akibat invasi Rusia.

“Memperingatkan media Rusia untuk tidak mempublikasikan wawancara ini,” demikian pernyataan tertulis Kemenhan Rusia, Senin (28/3/2022).

Dalam sesi wawancara tersebut, Zelensky memaparkan bahwa invasi telah membuat kota-kota di Ukraina seperti Mariupol nyaris seperti kota mati. Proses pemulihan kota-kota yang telah hancur diperkirakan akan sangat sulit dilakukan bahkan mustahil.

Adapun kantor media yang mewawancarai Zelensky telah diperiksa. Pemeriksaan dilakukan untuk menentukan sejauh mana tanggung jawab dan pengambilan tindakan oleh otoritas Rusia kepada media-media tersebut.

Sekadar informasi, dalam wawancara dengan sejumlah media Ukraina bersedia berkompromi atas status wilayah Donbass timur sebagai bagian dari kesepakatan damai, meski Rusia berniat memecah negara itu menjadi dua bagian.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky menyampaikan pesannya itu secara langsung kepada jurnalis Rusia lewat panggilan video. Sebelumnya Kremlin memperingatkan kepada media Rusia untuk tidak melaporkan pidato itu dengan mengatakan bahwa kesepakatan apa pun harus dijamin oleh pihak ketiga dan dimasukkan ke dalam referendum.

"Jaminan keamanan dan netralitas, status non-nuklir merupakan syarat dari kami. Kami siap melakukannya," kata Zelensky berbicara dalam bahasa Rusia seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Senin (28/3/2022).

Sikap Zelensky itu diumumkan meski kepala intelijen militer Ukraina, Kyrylo Budanov mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin akan merebut bagian timur Ukraina. Sementara itu, Turki akan menjadi tuan rumah pembicaraan antara kedua pemimpin pada minggu ini.

"Faktanya, itu adalah upaya untuk menciptakan Korea Utara dan Selatan di Ukraina," ujarnya.

Zelensky merujuk pada pembagian Korea setelah Perang Dunia II. Zelensky telah mendesak Barat untuk memberikan tank, pesawat, dan rudal Ukraina untuk membantu menangkis pasukan Rusia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Edi Suwiknyo
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper