Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kecelakaan China Eastern Airlines, Kotak Hitam Kedua Ditemukan

Tim pencari  berhasil menemukan kotak hitam kedua atau perekam penerbangan dari kecelakaan pesawat penumpang China Eastern Airlines  pekan lalu yang menewaskan keseluruhan dari 132 orang.
Ilustrasi Pesawat China Eastern Arlines./Istimewa
Ilustrasi Pesawat China Eastern Arlines./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Tim pencari  berhasil menemukan kotak hitam kedua atau perekam penerbangan dari kecelakaan pesawat penumpang China Eastern Airlines  pekan lalu yang menewaskan keseluruhan dari 132 orang di dalamnya, menurut media pemerintah.

Penerbangan Boeing 737-800 dari Kunming ke Guangzhou pada hari Senin minggu lalu menukik dan jatuh ke lereng gunung di Provinsi Guangxi dalam kecelakaan pesawat terburuk dalam satu dekade.

Perekam penerbangan pertama ditemukan pada hari Rabu dan telah dikirim ke Beijing untuk dianalisa. Analisa atas kedua kotak hitam diperkirakan akan memakan waktu beberapa hari.

“Kotak hitam kedua dari penerbangan China Eastern MU5735 ditemukan pada 27 Maret,” lapor kantor berita Xinhua seperti dikutip Aljazeera.com, Senin (28/3/2022).

Pesawat itu dilengkapi dengan dua perekam penerbangan: satu di kabin penumpang belakang yang melacak data penerbangan, dan yang lainnya perekam suara kokpit.

Perekam penerbangan kedua berisi data seperti kecepatan dan ketinggian.

 

Dengan kedua kotak hitam telah ditemukan maka penyelidik harus dapat mulai mengumpulkan apa yang menyebabkan pesawat itu jatuh lebih dari 6.000 meter (20.000 kaki) hanya dalam waktu lebih dari satu menit.

Akan tetapi, mungkin perlu waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan bagi penyelidik untuk mencari tahu penyebab jatuhnya penerbangan MU-5735.

Ratusan orang, termasuk petugas pemadam kebakaran, dokter, dan penyelidik, masih berada di lokasi tragedi untuk mencari mayat penumpang dan puing-puing pesawat.

Badan Penerbangan Sipil China (CAAC) mengatakan pada Sabtu  (26/3/2022) malam bahwa semua orang di dalam pesawat meninggal, dan telah mengkonfirmasi hampir semua identitas mereka melalui tes DNA.

Semua 123 penumpang dan sembilan awak adalah warga negara China.

China Eastern merupakan salah satu dari empat maskapai besar China. Perusahaan telah mengandangkan semua pesawat 737-800 mereka dengan total 223 pesawat.

Operator itu mengatakan bahwa larangan itu adalah tindakan pencegahan, bukan tanda bahwa ada sesuatu yang salah.

China Eastern sebelumnya mengatakan pesawat yang jatuh, yang berusia hampir tujuh tahun, telah memenuhi semua persyaratan kelaikan udara sebelum penerbangan.

Bencana tersebut memicu respons publik yang luar biasa cepat dari Presiden Xi Jinping, yang memerintahkan penyelidikan atas penyebabnya ketika otoritas penerbangan menjanjikan pemeriksaan ekstensif selama dua minggu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper