Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemberontak Houthi Serang Fasilitas Minyak Saudi Aramco

Koalisi Arab mengumumkan serangan Houthi terjadi di pabrik desalinasi Shaqiq, fasilitas Aramco di Yizan, pembangkit listrik di Dhahran al Yanub, serta sebuah pompa bensin di Khamis Mushait.
Tangki minyak Aramco terlihat di fasilitas produksi di ladang minyak Saudi Aramco di Shaybah, Arab Saudi, Selasa (22/5/2018)./Reuters
Tangki minyak Aramco terlihat di fasilitas produksi di ladang minyak Saudi Aramco di Shaybah, Arab Saudi, Selasa (22/5/2018)./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Kelompok pemberontak Houthi di Yaman menyerang fasilitas perusahaan minyak Arab Saudi, Aramco pada Sabtu (19/3/2022) waktu setempat.

Kelompok Haouthi juga menyerang target lainnya di barat daya Arab Saudi yang menyebabkan kerusakan material tetapi tanpa menimbulkan korban.

“Koalisi Arab mengumumkan serangan Houthi terjadi di pabrik desalinasi Shaqiq, fasilitas Aramco di Yizan, pembangkit listrik di Dhahran al Yanub, serta sebuah pompa bensin di Khamis Mushait,” mengutip Saudi Press Agency (SPA), Minggu (20/3/2022).

Informasi tersebut tidak merinci jenis fasilitas Aramco apa yang diserang, dan apakah serangan mempengaruhi produksi minyak Aramco atau jenis senjata apa yang digunakan Houthi terhadap empat fasilitas strategis tersebut. Namun, Koalisi Arab Saudi meyakinkan bahwa mereka telah mencegat empat pesawat tanpa awak atau drone dengan bahan peledak.

Aliansi militer yang dipimpin oleh Riyadh, yang telah mendukung pemerintah yang diakui secara internasional melawan pemberontak Houthi sejak 2015, menyatakan bahwa “serangan permusuhan ini adalah penolakan terhadap upaya dan inisiatif perdamaian.”

Pernyataan ini mengacu pada seruan yang dibuat minggu ini oleh Dewan Koordinasi Teluk (The Gulf Coordination Council/GCC) kepada semua pihak Yaman yang bertikai untuk melakukan pembicaraan di Riyadh, mulai 29 Maret 2022, untuk merancang peta jalan menuju akhir perang.

Sampai saat ini, Houthi belum menanggapi undangan resmi ini, tetapi mereka telah mengumumkan bahwa mereka akan menolak untuk menghadiri dialog di ibu kota Arab Saudi.

Agresi terhadap target minyak Arab Saudi, pengekspor minyak mentah terbesar dunia, juga terjadi pada saat krisis energi global akibat tingginya harga per barel akibat invasi Rusia ke Ukraina.

Houthi terus-menerus meluncurkan rudal dan serangan pesawat tak berawak terhadap instalasi militer, minyak dan kadang-kadang terhadap fasilitas sipil di Arab Saudi sebagai pembalasan atas intervensi mereka dalam perang di Yaman, meskipun tindakan ini jarang menimbulkan korban atau kerusakan material.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Sumber : Saudi Press Agency/Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper