Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Korut Lakukan Uji Coba Rudal ICBM Baru Antarbenua, AS Panik

Pyongyang menyatakan peluncuran dilakukan pada 26 Februari dan 4 Maret yang difokuskan pada pengembangan satelit pengintai.
Rudal hipersonik yang baru dikembangkan Hwasong-8 diuji coba oleh Akademi Ilmu Pertahanan DPRK di Toyang-ri, Kabupaten Ryongrim Provinsi Jagang, Korea Utara, dalam foto tak bertanggal yang dirilis pada Rabu (29/9/2021) dan diambil oleh North Korea's Korean Central News Agency (KCNA)./Antara-Reuters
Rudal hipersonik yang baru dikembangkan Hwasong-8 diuji coba oleh Akademi Ilmu Pertahanan DPRK di Toyang-ri, Kabupaten Ryongrim Provinsi Jagang, Korea Utara, dalam foto tak bertanggal yang dirilis pada Rabu (29/9/2021) dan diambil oleh North Korea's Korean Central News Agency (KCNA)./Antara-Reuters

Bisnis.com, JAKARTA — Amerika Serikat menyatakan Korea Utara baru-baru ini menguji bagian dari sistem rudal balistik antarbenua (ICBM) baru yang disebutnya sebagai "eskalasi serius".

Pyongyang menyatakan peluncuran dilakukan pada 26 Februari dan 4 Maret yang difokuskan pada pengembangan satelit pengintai.

Akan tetapi, Pentagon sekarang mengatakan tes itu adalah peluncuran eksperimental, sebelum kemungkinan peluncuran ICBM jarak penuh.

Dengan jangkauan minimum 5.500 km (3.417 mil), ICBM dapat mencapai AS. Sistem senjata itu dirancang untuk pengiriman senjata nuklir seperti dikutip BBC.com, Jumat (11/3).

Seorang pejabat senior AS menggambarkan tes itu sebagai "eskalasi serius" dan menambahkan bahwa AS akan menjatuhkan sanksi lebih lanjut terhadap Korea Utara pada hari Jumat.

Pejabat itu, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan langkah-langkah baru akan mencegah Pyongyang mengakses "barang dan teknologi asing" untuk lebih mengembangkan program misilnya.

Korea utara berada di bawah sanksi internasional atas program rudal dan senjata nuklirnya.

Pyongyang belum melakukan uji coba ICBM atau nuklir sejak 2017, meskipun pemimpin Korea Utara Kim Jong-un terkadang mengisyaratkan dia melakukannya.

Korut memberlakukan moratorium uji coba rudal balistik jarak jauh dan uji coba nuklir setelah pembicaraan dengan Presiden AS Donald Trump saat itu. Namun pada tahun 2020, Kim mengumumkan bahwa dia tidak lagi terikat dengan janji tersebut.

Juru bicara Pentagon John Kirby mengatakan dua tes Korea Utara "melibatkan sistem rudal balistik baru antarbenua".

Tidak ada peluncuran yang menunjukkan jangkauan atau kemampuan ICBM, tetapi tes dilakukan "untuk mengevaluasi sistem baru ini sebelum melakukan tes pada jarak penuh di masa depan, yang berpotensi menyamar sebagai peluncuran ke luar angkasa, kata Kirby.

"Amerika Serikat mengutuk keras peluncuran ini, yang merupakan pelanggaran berani terhadap beberapa resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang tidak perlu meningkatkan ketegangan dan berisiko mengacaukan situasi keamanan di kawasan itu," ujar Kirby.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper