Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rumah Sakit Bersalin Dibom, IMF Setujui Pendanaan US$1,4 Miliar untuk Ukraina

Dana Moneter Internasional (IMF) menyetujui pengucuran dana sebesar US$1,4 miliar untuk penanganaan masalah darurat di Ukraina.
Situasi lingkungan yang hancur terkena rudal pasukan Ukraina di Kharkiv, Ukraina/The Moscow Times
Situasi lingkungan yang hancur terkena rudal pasukan Ukraina di Kharkiv, Ukraina/The Moscow Times

Bisnis.com, JAKARTA--Bom Rusia telah menghancurkan sebuah rumah sakit anak-anak dan bersalin di Mariupol, kata pihak berwenang Ukraina.

Pengeboman itu terjadi bersamaan dengan serangan terhadap kelompok warga yang tengah dievakuasi dari beberapa kota, termasuk pelabuhan di wilayah selatan yang hancur di mana kondisinya digambarkan sebagai "kiamat".

Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmitryo Kuleba menuduh Rusia “menyandera 400.000 orang” di Mariupol yang sebagian besar penduduknya tidak memiliki listrik, pemanas, air, atau sinyal telepon selama lebih dari seminggu. 

Presiden Volodymyr Zelenskiy turut mengecam kekejaman tersebut.

“Rumah sakit dan sekolah hancur. Gereja dan bangunan dihancurkan. Orang-orang terbunuh termasuk anak-anak. Pemboman udara rumah sakit anak-anak adalah bukti utama bahwa genosida Ukraina sedang terjadi,” ujarnya seperti dikutip TheGuardian.com, Kamis (10/3/2022).

Di tengah peringatan negara Barat bahwa invasi Moskow akan menjadi lebih brutal ketika pemimpin Rusia, Vladimir Putin, berusaha untuk mendapatkan kembali momentum yang terhenti, otoritas lokal menggambarkan kerusakan rumah sakit dengan 600 tempat tidur gabungan dengan anak-anak dan bangsal bersalin. Sedikitnya 17 orang terluka, termasuk wanita yang sedang melahirkan.

Wakil Walikota, Sergei Orlov mengatakan kota itu dibom terus menerus dan 1.170 warga tewas, 47 di antaranya dimakamkan di kuburan massal kemarin. 

"Ini seperti abad pertengahan. Ini murni genosida. Serangan itu tidak hanya berbahaya, tapi kejahatan perang. Mereka menyerang kami dengan pesawat tempur, peluru, beberapa peluncur roket,” katanya.

The Guardian tidak dapat sepenuhnya memverifikasi akun pejabat Ukraina, tetapi video yang diterbitkan oleh Associated Press menunjukkan beberapa orang terluka di lokasi serangan rumah sakit.

Sementara itu, Dana Moneter Internasional (IMF) menyetujui pengucuran dana sebesar US$1,4 miliar untuk penanganaan masalah darurat di Ukraina dan untuk mengurangi dampak ekonomi dari invasi militer Rusia.

“Invasi militer Rusia ke Ukraina bertanggung jawab atas krisis kemanusiaan dan ekonomi besar-besaran,” kata Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva. Dia memprediksi resesi akan terjadi di Ukraina tahun ini.

“Kebutuhan pembiayaan besar, mendesak, dan bisa meningkat secara signifikan seiring perang berlanjut,” katanya seperti dikutip Aljazeera.com, Kamis (10/3). Karena itu setelah perang usai, Ukraina kemungkinan akan membutuhkan “dukungan dana tambahan dalam jumlah besar besar”.

Pemberi pinjaman global itu menyatakan otoritas Ukraina telah membatalkan pinjaman siaga yang ada dengan IMF, tetapi akan bekerja dengan dana tersebut untuk merancang program ekonomi yang tepat yang berfokus pada rehabilitasi dan pertumbuhan ketika kondisi memungkinkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Edi Suwiknyo

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper