Bisnis.com, SOLO - Seorang dokter berinisial SU, warga Kampung Bangunsari, Kelurahan Gayam, Kecamatan Sukoharjo, Jawa Tengah tewas ditembak polisi.
Kejadian itu terjadi pada Rabu (9/3/2022) malam. Penembakan itu dilakukan polisi karena SU yang diduga terlibat dalam jaringan teroris tersebut melawan saat hendak ditangkap.
Seorang kerabat SU, Supriyanto, menceritakan malam itu keluarga khawatir karena SU yang bekerja di poliklinik sebuah pondok pesantren di Kabupaten Sukoharjo itu tak kunjung pulang. Padahal biasanya yang bersangkutan pulang pukul 21,00 WIB.
Setelah ditunggu semalaman tak ada kabar, pihak keluarga kemudian terkejut karena mendapat kabar bahwa SU ditangkap polisi.
“Saya bersama dua anak SU hendak pergi ke Polres Sukoharjo. Dari pihak kepolisian memastikan SU ditangkap oleh tim Densus Mabes Polri. Kemungkinan SU ditangkap saat hendak pulang ke rumah sekitar pukul 21.00 WIB,” kata dia dikutip dari Solopos, Kamis (10/3/2022).
Baca Juga
Setelah mendapat informasi itu, pihak keluarga langsung bergegas ke Semarang untuk mengetahui kondisinya.
Namun, setibanya di Semarang itu keluarga kembali dikejutkan karena SU ternyata telah tewas mengenaskan dan jenazahnya berada di rumah sakit Semarang.
Supriyanto dan pihak keluarga hingga saat ini masih merasa syok dan tak percaya dengan nasib yang dialami SU.
Menurutnya, SU selama ini bertugas sebagai dokter di poliklinik ponpes. SU juga dikenal aktif dalam kegiatan sosial kemanusiaan.
“Aktivitas beliau sehari-hari di poliklinik ponpes. Mengobati jika ada santri yang sakit. Sering juga aktif saat ada kegiatan sosial di Sukoharjo,” kata dia.