Bisnis.com, JAKARTA-Pihak Rektorat Institut Teknologi Bandung (ITB) angkat suara menyoal konfliknya dengan Forum Dosen Sekolah Bisnis Manajemen (SBM) yang berbuntut mahasiswa harus belajar sendiri tanpa bimbingan dosen.
Kepala Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat ITB Naomi Haswanto yang mewakili pihak rektorat mengatakan, bahwa istilah “swakelola dan otonomi” yang digunakan SBM ITB tersebut (merujuk kepada SK Rektor No. 203/2003) merupakan bentuk pengelolaan keuangan yang tidak sesuai Statuta, sebagaimana disampaikan oleh BPK RI.
“Sebagaimana hasil audit BPK RI (31 Desember 2018), pengelolaan keuangan SBM ITB tidak sesuai Statuta ITB (PP 65/2013),” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (9/3/2022).
ITB, kata dia, telah berkonsultasi dengan BPK RI dan berkomitmen untuk melaksanakan arahan dari BPK RI.
“Hal ini merupakan masalah fundamental bagi institusi besar, dan wajib diluruskan sebagai hasil dari upaya introspeksi dan semangat perubahan untuk kemajuan bersama,” ungkapnya.
Menuru dia, komunikasi internal untuk mensosialisasikan arah perjalanan ke depan telah dilakukan melalui berbagai kanal, platform dan rapat pimpinan (seluruh Dekan F/S dan pimpinan Unit Kerja lainnya), dan dilaksanakan berulang kali, agar esensi dan guiding principles pembenahan dalam era transformasi ini dapat dipahami secara utuh.
Baca Juga
“Sangat dimaklumi jika sebagian kelompok masih memerlukan waktu untuk bisa memahami.”
Naomi mengatakan, ITB senantiasa dan akan selalu bertanggung jawab untuk menjaga kualitas pelayanan Tridarma kepada semua pemangku kepentingan, terutama seluruh mahasiswa. Disamping itu, lanjut dia, pimpinan ITB sangat mengapresiasi dekanat dan kolega dosen SBM yang tetap mendukung proses transformasi ITB.
“Rektorat dan dekanat SBM terus berupaya menuntaskan persoalan internal dengan meminimalkan dampak, seraya meminta kepada FD SBM ITB untuk kembali menjalankan tugas dan kewajiban Tridarma,” jelasnya.
“Ke depan, pimpinan ITB dengan dukungan SA (Senat Akademik) dan MWA (Majelis Wali Amanah) sangat yakin bahwa pelaksanaan transformasi ini akan memberikan kontribusi positif, dan ITB senantiasa di tengah-tengah alam demokrasi, keterbukaan dan zaman perubahan cepat ini tetap dapat memberikan teladan dalam hal kepatuhan terhadap aturan/peraturan,” pungkasnya.