Bisnis.com, JAKARTA -- Filipina akan mencabut sebagian besar pembatasan Covid-19 di ibu kota Manila mulai bulan depan setelah penurunan tajam infeksi dan meningkatnya jumlah orang yang divaksinasi.
Juru Bicara Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan pengumuman itu disampaikan beberapa minggu setelah negara itu membuka kembali perbatasannya untuk turis asing untuk pertama kalinya dalam dua tahun. Sedangkan negara itu akan menghadapai masa kampanye untuk pemilihan umum nasional pada 9 Mei mendatang.
Bisnis, lembaga pemerintah, dan transportasi umum akan diizinkan beroperasi dengan kapasitas penuh ketika kota metropolitan berpenduduk 13 juta orang itu ditempatkan pada tingkat siaga terendah pada 1 Maret, kata juru bicara Duterte Karlo Nograles, yang sebelumnya ia gambarkan sebagai "normal baru" seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Senin (28/2).
Masker masih harus dipakai di depan umum, tetapi tidak lagi diperlukan selama olahraga yang juga berlaku untuk 38 wilayah lain di negara itu. Selain itu, pemeriksaan suhu untuk memasuki perusahaan tidak akan diperlukan dan upaya pelacakan kontak semuanya dibatalkan.
Jumlah kasus rata-rata 1.421 dalam seminggu terakhir, dibandingkan dengan puncaknya 39.004 pada 15 Januari ketika jenis Omicron yang sangat menular melanda negara itu.
Setelah penguncian panjang yang menghancurkan ekonomi dan membuat jutaan orang kehilangan pekerjaan, relaksasi akan membantu meringankan kesengsaraan keuangan bagi banyak orang Filipina.
Baca Juga
Tingkat vaksinasi di Manila telah mencapai "100 persen", kata seorang pejabat pemerintah baru-baru ini, tetapi angka itu jauh lebih rendah di bagian lain negara itu.
Virus tersebut telah menginfeksi lebih dari 3,6 juta orang dan membunuh lebih dari 56.000, menurut data pemerintah.