Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengaku dirinya telah melakukan panggilan telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Pútin untuk membahas konflik yang terjadi antara kedua negara.
“Hari ini, saya telah memulai panggilan telepon dengan Presiden Federasi Rusia [Putin]. Hasilnya diam [tidak ada jawaban],” kata Zelensky lewat video yang diunggah di media sosial, dikutip melalui akun Twitter @PMoelleken, Jumat (25/2/2022).
Dia melanjutkan, meskipun tidak mendapatkan respons dari Presiden Rusia, tetapi dirinya akan terus mengupayakan untuk segera menyudahi konflik antara kedua negara.
“Saat ini bukan sebagai Presiden, saya mengimbau kepada rakyat Rusia sebagai warga Ukraina, dari 2.000 km perbatasan di sekelilingnya, hari ini ada hampir 200.000 tentara Anda [Rusia], ribuan unit militer,” ujarnya.
Zelensky telah memperingatkan bahwa Rusia dapat memulai perang besar di Eropa yang kapan saja bisa meledak dan Ukraina akan membela diri.
“Kepemimpinan Anda [Putin] telah menyetujui gerakan mereka terhadap kami. Menuju teritoris negara lain. Langkah ini bisa menjadi awal dari perang besar di benua Eropa,” ujarnya.
Dalam pidato larut malam, seperti dikutip BBC, Jumat (25/2/2022) dengan beralih dari bahasa Ukraina ke bahasa Rusia, Zelensky membuat seruan emosional kepada orang Rusia untuk menolak serangan, dengan mengatakan bahwa mereka dibohongi tentang Ukraina.
“Dunia sedang berbicara tentang apa yang bisa terjadi kapan saja sekarang. Alasan bisa muncul kapan saja. Setiap provokasi. Percikan apa pun, percikan yang berpotensi membakar segalanya,” ujar Zelensky.
Dia melanjutkan bahwa Putin menilai nyala api konflik antara kedua Negara akan membawa kebebasan untuk mendukung Ukraina. Namun, dia menegaskan bahwa orang-orang Ukraina sebelumnya sudah dalam keadaan bebas.
“Mereka mengingat masa lalu mereka, dan sedang membangun masa depan mereka sendiri. Mereka sedang membangunnya, bukan menghancurkannya, seperti yang diceritakan setiap hari di TV. Ukraina dalam berita Anda [Rusia] dan Ukraina pada kenyataannya adalah dua negara yang sama sekali berbeda,” tuturnya.
Pemimpin Ukraina tersebut mengatakan negaranya siap untuk serangan Rusia dan akan mempertahankan kedaulatan negaranya.
“Kami bersumpah, jika mereka [Rusia] menyerang, jika mereka mencoba untuk mengambil wilayah kita - kebebasan kita, hidup kita, kehidupan anak-anak kita - kita akan membela diri kita sendiri. Saat Anda menyerang, maka wajah kami yang Anda lihat, bukan punggung kami," tegas Zelensky.