Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dinilai Normalisasi KDRT, Wakil Menteri Pembangunan Wanita Malaysia Dituntut Mundur 

Wakil Menteri Pembangunan Wanita Malaysia Datuk Siti Zailah Mohd Yusoff diminta mundur oleh koalisi kelompok perempuan karena bagikan tips seputar rumah tangga yang dinilai menormalisasi kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Wakil Menteri Pembangunan Wanita Malaysia Datuk Siti Zailah Mohd Yusoff/Instagram sitizailahmohdyusoff
Wakil Menteri Pembangunan Wanita Malaysia Datuk Siti Zailah Mohd Yusoff/Instagram sitizailahmohdyusoff

Bisnis.com, SOLO - Wakil Menteri Pembangunan Wanita Malaysia, Datuk Siti Zailah Mohd Yusoff, didesak mundur dari jabatannya.

Datuk Siti mendapat kritikan keras dari masyarakat setelah pernyataannya dalam sebuah video menjadi kontroversi.

Melalui akun Instagramnya, @sitizailahmohdyusoff, dirinya membagikan tips seputar rumah tangga.

Dalam video tersebut, Siti memberikan saran kepada para suami untuk memukul istri yang keras kepala sebagai bentuk didikan.

Sebelumnya, dirinya membagikan cara mendidik istri dengan baik yakni dengan menasihati. Apabila tidak berubah juga, maka suami bisa menegur istri dengan berpisah ranjang selama tiga hari.

Namun apabila teguran tersebut tak membuat istri berubah, maka suami diperbolehkan untuk memukul dengan lembut. 

"Maka di situ kita boleh menggunakan cara sentuhan fisikal yang lembut, yang mendidik dengan penuh kasih sayang. Yang tidak menyakitkan tetapi menunjukkan ketegasan kita," ucap Siti dalam video berdurasi 2 menit 3 detik.

Video yang diunggah pada 12 Februari 2022 itu kemudian mendapat reaksi yang beragam dari warganet.

Beberapa netizen termasuk LSM kemudian melayangkan kritikan terhadap Siti atas kalimat yang diucapkannya.

Koalisi pembela hak perempuan Malaysia mengatakan kekecewaannya terhadap Siti. Mereka menyebut saran yang diberikan bisa digunakan sebagai pewajaran terhadap kekerasan dalam rumah tangga.

"Wakil menteri harus mundur karena menormalkan kekerasan dalam rumah tangga, yang merupakan kejahatan di Malaysia, serta melestarikan ide dan perilaku yang bertentangan dengan kesetaraan gender," kata perwakilan dari Joint Action Group for Gender Equality (JAG), dikutip Bisnis dari MalayMail.

"Lebih penting lagi, Malaysia telah terpilih menjadi anggota Dewan Hak Asasi Manusia PBB dengan janji memprioritaskan hak-hak kelompok rentan termasuk anak-anak dan perempuan," 

Namun mereka menilai apa yang disampaikan oleh Siti berbanding terbalik dengan aturan-aturan kesetaraan gender di Malaysia.

Sebelumnya, Siti Zailah juga pernah mendapat kritikan keras dari netizen pada tahun 2020 lalu. Dirinya memicu kemarahan publik setelah menyarankan kaum wanita untuk 'menerima, tetap bersabar dan memaafkan' pasangan yang kasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper