Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Malaysia Potong Generasi Perokok untuk yang Lahir setelah Tahun 2005

Malaysia akan memperkenalkan undang-undang baru untuk melarang merokok dan kepemilikan produk tembakau, termasuk rokok elektronik bagi orang yang lahir setelah tahun 2005.
Bendera Malaysia/Istimewa
Bendera Malaysia/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Malaysia akan memperkenalkan undang-undang baru untuk melarang merokok dan kepemilikan produk tembakau, termasuk rokok elektronik bagi orang yang lahir setelah tahun 2005.

Menteri Kesehatan Khairy Jamaluddin mengatakan langkah pelarangan merokok dengan batas kelahiran itu merupakan "batas akhir dari generasi perokok" di negara jiran tersebut.

Dia mengatakan, bahwa pengenalan undang-undang tersebut akan membantu mengurangi paparan terhadap rokok dan produk tembakau untuk generasi mendatang karena penggunaan tembakau adalah penyebab utama kanker. Selain itu rokok berkontribusi pada 22 persen kematian akibat kanker.

“Jika Anda berusia 17 tahun dan Parlemen mengesahkan undang-undang tersebut, maka Anda tidak akan pernah bisa membeli rokok di negara ini lagi,” katanya saat peluncuran virtual Hari Kanker kementerian Kesehatan.

Khairy sebelumnya telah berbicara tentang undang-undang tersebut dalam pidatonya kepada staf Kementerian Kesehatan di Putrajaya pada 13 Januari lalu

"Salah satu penyebab utama atau akar penyebab kematian adalah merokok... tapi sudah terlalu lama kita tidak melihat ini dari aspek hukum," katanya seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Kamis (17/2/2022).

Dia juga memperkenalkan undang-undang tersebut selama pidato di pertemuan Organisasi Kesehatan Dunia  atau WHO di Jenewa bulan lalu.

"Malaysia ingin menyoroti dampak negatif tembakau terhadap (penyakit tidak menular) yang sudah dikenal luas," katanya.

"Kami ... berharap untuk mengesahkan undang-undang tahun ini yang, jika berhasil, akan membawa 'generation end game' untuk merokok dengan membuatnya ilegal untuk penjualan tembakau dan produk merokok lainnya kepada siapa pun yang lahir setelah tahun 2005,” katanya.

Malaysia merasa hal ini akan berdampak signifikan dalam pencegahan dan pengendalian (penyakit tidak menular), katanya menambahkan.

Khairy mengatakan, bahwa kasus kanker di Malaysia telah meningkat sebesar 11 persen menjadi 115.238 untuk periode dari 2012 hingga 2016, dibandingkan dengan 103.507 kasus yang tercatat dari 2007 hingga 2011.

Diperkirakan satu dari 10 pria dan satu dari sembilan wanita berisiko terkena kanker, katanya.

Tiga jenis kanker yang paling umum di antara pria di Malaysia adalah kanker kolorektal (16,9 persen), kanker paru (14,8 persen) dan kanker prostat (8,1 persen).

Sedangkan di antara wanita adalah kanker payudara (33,9 persen), kanker kolorektal (10,7 persen) dan kanker serviks (6,2 persen).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper