Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mata Uang Rusia Menguat Usai Penarikan Pasukan dari Perbatasan

Mata uang rubel Rusia dilaporkan membukukan penguatan setelah pengumuman penarikan sebagian pasukan dari perbatasan Ukraina.
Tank militer Rusia melaju di jalan dari Sevastopol ke Simferopol/Reuters
Tank militer Rusia melaju di jalan dari Sevastopol ke Simferopol/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Igor Konoshenkov mengatakan bahwa Moskow akan menarik beberapa pasukannya dari perbatasan dengan Ukraina, sehingga memungkinkan terjadinya deeskalasi atas ancaman invasi.

Pengumuman penarikan pasukan dari Konoshenkov muncul saat latihan militer yang sedang berlangsung yang melibatkan pasukan dari "hampir semua distrik militer, armada, dan pasukan lintas udara".

Kementerian pertahanan juga merilis video beberapa tank Rusia dan persenjataan berat lainnya yang dimuat ke gerbong kereta api, menurut layanan kantor berita Interfax.

“Unit Distrik Militer Selatan dan Barat, yang telah menyelesaikan misi mereka, naik kereta api dan truk dan akan menuju garnisun mereka hari ini,” kata Konoshenkov dalam pernyataannya seperti dikutip TheGuardian.com, Rabu (16/2/2022).

Mata uang rubel Rusia dilaporkan membukukan penguatan setelah pengumuman tersebut. Hal itu menunjukkan, bahwa investor berharap hal itu akan menandai awal dari deeskalasi ketegangan antara Rusia dan pihak Barat.

Rusia sebelumnya telah mengumumkan penutupan latihan militer di dekat perbatasan Ukraina, tetapi media sosial dan fotografi satelit yang diambil pada hari-hari berikutnya belum menunjukkan perubahan besar pada postur pasukan Rusia. Latihan-latihan itu hanya melibatkan sejumlah kecil pasukan.

Banyak dari pasukan yang berlokasi dekat perbatasan Ukraina tidak terlibat dalam pelatihan formal apapun.

Ketika ditanya tentang penumpukan, Rusia hanya mengatakan bahwa mereka memiliki hak untuk memindahkan pasukan sesuai keinginannya di dalam wilayahnya sendiri.

Rusia mengadakan latihan bersama dalam skala besar dengan Belarus yang dijadwalkan berakhir pada 20 Februari.

Negara-negara Barat telah memperingatkan bahwa latihan itu dapat digunakan sebagai kedok untuk mempersiapkan serangan ke Ukraina, sementara Rusia mengatakan pasukan itu akan kembali ke pangkalan setelah latihan selesai.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Edi Suwiknyo

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper