Bisnis.com, JAKARTA - Rusia memutuskan untuk menarik sebagian pasukannya dari perbatasan Ukraina yang membuka peluang deeskalasi atas ancaman invasi.
Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov mengatakan Moskow akan menarik beberapa pasukannya dari perbatasan Ukraina. Namun, jumlah pasukan yang ditarik masih belum jelas.
Keputusan tersebut mencuat saat latihan militer yang sedang berlangsung yang melibatkan pasukan dari hampir semua distrik militer, armada, dan pasukan lintas udara.
“Unit Distrik Militer Selatan dan Barat, yang telah menyelesaikan misi mereka, naik kereta api dan truk dan akan menuju garnisun mereka hari ini,” kata Konashenkov dalam pernyataannya seperti dikutip TheGuardian.com, Selasa (15/2/2022).
Sementara, menurut layanan kantor berita Interfax, Kementerian Pertahanan Rusia juga merilis video beberapa tank dan persenjataan berat lainnya yang dimuat ke gerbong kereta api.
Pengumuman penarikan sebagian pasukan tersebut turut mengerek mata uang rubel Rusia. Artinya, investor berharap hal itu akan menandai awal dari deeskalasi ketegangan antara Rusia dan pihak Barat.
Rusia sebelumnya telah mengumumkan penutupan latihan militer di dekat perbatasan Ukraina, tetapi media sosial dan fotografi satelit yang diambil pada hari-hari berikutnya belum menunjukkan perubahan besar pada postur pasukan Rusia. Latihan-latihan itu hanya melibatkan sejumlah kecil pasukan.
Banyak dari pasukan yang berlokasi dekat perbatasan Ukraina tidak terlibat dalam pelatihan formal apapun.
Ketika ditanya tentang penumpukan, Rusia hanya mengatakan bahwa mereka memiliki hak untuk memindahkan pasukan sesuai keinginannya di dalam wilayahnya sendiri.
Rusia mengadakan latihan bersama dalam skala besar dengan Belarus yang dijadwalkan berakhir pada 20 Februari.
Negara-negara Barat telah memperingatkan bahwa latihan itu dapat digunakan sebagai kedok untuk mempersiapkan serangan ke Ukraina, sementara Rusia mengatakan pasukan itu akan kembali ke pangkalan setelah latihan selesai.