Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perang Kian Dekat! Ukraina Ingin Bertemu Rusia dalam 48 Jam

Ukraina meminta pertemuan dalam 48 jam ke depan untuk "transparansi" tentang rencana Rusia.
Tentara Rusia. /moddb.com
Tentara Rusia. /moddb.com

Bisnis.com, JAKARTA -- Ukraina menyerukan dilakukannya pertemuan dengan Rusia dan Organisasi untuk Keamanan dan Kerja sama Eropa (OSCE) atas meningkatnya ketegangan di perbatasannya.

Menteri Luar Negeri Dmytro Kuleba mengatakan Rusia telah mengabaikan permintaan resmi untuk menjelaskan penambahan pasukan.

Dia mengatakan "langkah selanjutnya" adalah meminta pertemuan dalam 48 jam ke depan untuk "transparansi" tentang rencana Rusia. Sebelumnya Rusia membantah rencana untuk menyerang Ukraina meskipun ada penambahan sekitar 100.000 tentara di perbatasan Ukraina.

Kuleba mengatakan bahwa Ukraina menuntut jawaban dari Rusia di bawah aturan Dokumen Wina, sebuah kesepakatan tentang masalah keamanan yang diadopsi oleh anggota Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE), yang mencakup Rusia.

“Jika Rusia serius ketika berbicara tentang keamanan yang tidak dapat dipisahkan di ruang OSCE, ia harus memenuhi komitmennya terhadap transparansi militer untuk mengurangi ketegangan dan meningkatkan keamanan untuk semua,” katanya seperti dikutip BBC.com, Senin (14/2/2022).

Beberapa negara Barat telah memperingatkan bahwa Rusia sedang mempersiapkan invasi dan  AS mengatakan hal itu bisa dimulai dengan pemboman udara "kapan saja".

Lebih dari selusin negara telah mendesak warganya untuk meninggalkan Ukraina, dan beberapa telah menarik staf kedutaan dari ibukota. CBS News melaporkan bahwa AS sedang bersiap untuk menarik semua personelnya dari Kiev dalam 48 jam ke depan, mengutip tiga sumber.

Akan tetapi Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan dia tidak memiliki bukti bahwa Rusia merencanakan invasi dalam beberapa hari mendatang.

Presiden Zelensky kemarin melakukan pembicaraan selama hampir satu jam melalui telepon dengan Presiden AS Joe Biden. Gedung Putih mengatakan Presiden Biden menegaskan kembali dukungan AS untuk Ukraina, dan bahwa kedua pemimpin telah sepakat tentang "pentingnya melanjutkan diplomasi dan pencegahan".

Ukraina menyatakan presiden berterima kasih kepada AS atas "dukungannya yang tak tergoyahkan" dan Presiden Zelensky mengundang pemimpin AS itu untuk datang ke Ukraina. Akan tetapi belum ada komentar dari Gedung Putih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper