Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perang Kian Dekat, Belasan Negara Perintahkan Warganya Tinggalkan Ukraina

AS, Inggris, dan Jerman termasuk di antara negara yang menyuruh warganya pergi setelah Moskow mengumpulkan sekitar 100.000 tentara di sepanjang perbatasan Ukraina meski menyangkal niat untuk menyerang.
Gambar satelit menunjukkan pengerahan baru pasukan dan peralatan militer di Novoozernoye, Krimea, 9 Februari 2022. /Antara-2022 Maxar Technologies-HO via Reuters-as
Gambar satelit menunjukkan pengerahan baru pasukan dan peralatan militer di Novoozernoye, Krimea, 9 Februari 2022. /Antara-2022 Maxar Technologies-HO via Reuters-as

Bisnis.com, JAKARTA — Belasan negara memerintahkan warganya untuk meninggalkan Ukraina di tengah peringatan dari kekuatan Barat bahwa invasi oleh Rusia kian dekat.

AS, Inggris, dan Jerman termasuk di antara negara yang menyuruh warganya pergi setelah Moskow mengumpulkan sekitar 100.000 tentara di sepanjang perbatasan Ukraina meski menyangkal niat untuk menyerang.

Dalam panggilan telepon, Presiden AS Joe Biden kembali memperingatkan pemimpin Rusia Vladimir Putin tentang risiko yang sangat mahal jika invasi atas Ukraina dilakukan. Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan peringatan invasi dapat memicu kepanikan.

Adapun Gedung Putih telah memperingatkan bahwa invasi bisa terjadi kapan saja, dan bisa dimulai dengan pengeboman dari udara. Sedangkan Rusia menyebut tuduhan seperti itu sebagai "spekulasi provokatif".

Staf yang tidak penting telah diperintahkan untuk meninggalkan Kedutaan Besar AS di ibukota Ukraina Kyiv dan layanan konsuler akan ditangguhkan mulai Minggu. Akan tetapi kehadiran konsuler kecil akan tetap ada di kota barat Lviv untuk menangani keadaan darurat.

Kanada juga memindahkan staf kedutaannya ke Lviv, dekat perbatasan dengan Polandia, media Kanada melaporkan. Duta Besar Inggris untuk Ukraina Melinda Simmons mentweet bahwa dia dan "tim inti" tetap tinggal di Kyiv sebagaimana dikutip BBC.Com, Minggu (13/2).

Rusia sendiri juga membuat perubahan dengan mengatakan akan mengoptimalkan staf diplomatnya di Ukraina. Alasannya, ada kemungkinan tindakan provokasi oleh rezim Kyiv atau negara ketiga.

AS juga telah menarik sekitar 150 tentara yang sedang melatih tentara Ukraina ke luar negeri, dengan alasan sangat berhati-hati. Sedangkan maskapai penerbangan Belanda KLM mengumumkan akan segera berhenti terbang ke Ukraina, menurut media Belanda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : BBC
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper