Bisnis.com, JAKARTA--DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mendesak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk mengevaluasi protokol tetap aparat dalam penanganan konflik agraria.
Juru Bicara DPP PSI, Furqan AMC mengemukakan akibat protokol tetap aparat yang tidak sesuai, satu orang pemuda bernama Erfaldi (21) yang menolak pembangunan tambang emas di kampungnya di Desa Katulistiwa Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi Moutong meninggal dunia.
Furqan juga mendesak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk mencari dan memproses hukum anggotanya yang terbukti menembak Erfaldi saat melakukan demo penolakan tersebut.
"Untuk tragedi yang terjadi di Parigi Moutong, agar segera ditindak tegas aparat yang telah melakukan kekeliruan di lapangan dan meminta komnas HAM untuk melakukan investigasi yang mendalam dan independen," tuturnya dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin (14/2).
Furqan berharap agar semua pihak yang terlibat dalam konflik agraria tersebut mengedepankan musyawarah mufakat, sehingga tidak ada lagi korban jiwa yang timbul akibat masalah tersebut.
"PSI juga berharap agar semua pihak termasuk aparat mengedepankan musyawarah mufakat dalam menyelesaikan masalah konflik pertambangan dan konflik-konflik agraria secara keseluruhan," katanya.