Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Presiden (Wapres) RI Ma’ruf Amin menilai digitalisasi menjadi mesin penggerak perekonomian nasional. Dia berharap Indonesia dapat berdikari secara digital.
Wapres mengatakan ekonomi digital Indonesia diprediksi menjadi yang terbesar di Asia Tenggara pada 2025 dengan nilai mencapai Rp1.700 triliun.
“Ada sekitar 21 juta konsumen digital baru selama pandemi. Akumulasi nilai pembelian pengguna internet di Indonesia juga naik dua digit sebesar 49 persen, dari US$47 miliar diperkirakan menembus menjadi US$70 miliar di akhir tahun 2021,” kata Wapres pada acara Konvensi Nasional Media Massa dalam rangka Peringatan Hari Pers Nasional 2022, dikutip melalui Youtube Dewan Pers Official, Senin (7/2/2022).
Ma’ruf menegaskan pemerintah terus melindungi iklim usaha yang kondusif dalam upaya peningkatan perekonomian masyarakat dengan mengembangkan sisi positif digitalisasi dan membuka ruang bagi anak bangsa untuk menciptakan inovasi digital.
“Kita ingin mengembangkan aspek positif digitalisasi, seperti pemberdayaan ekonomi, kemajuan ekonomi kreatif dan UMKM, serta memberi ruang bagi inovasi digital karya anak bangsa,” ujarnya.
Oleh sebab itu, dia menilai pengaturan secara proporsional untuk digitalisasi bangsa harus diimplementasikan. Menurutnya, digitalisasi akan memberikan dampak yang luas pada hampir seluruh aspek kehidupan masyarakat.
Dampak tersebut terlihat seperti hadirnya platform dagang elektronik (e-commerce), pembayaran elektronik (e-payment), dan teknologi edukasi (edutech) yang diyakini memberikan kemudahan bagi masyarakat.
Dia melanjutkan, digitalisasi pun tidak menutup kemungkinan untuk peningkatan bidang pelayanan publik sehingga menjadi salah satu wujud nyata pemerintah dalam menghadirkan pelayanan terbaik untuk masyarakat.
Kendati demikian, untuk mewujudkan mimpi tersebut dibutuhkan adanya kerja sama dalam mewujudkan masyarakat yang berdikari secara digital di berbagai bidang untuk kemandirian bangsa.
“Indonesia harus berdikari secara digital. Roda ekonomi digital juga harus mampu menjangkau pelaku usaha besar, hingga mikro dan kecil,” ujarnya.
Dia melanjutkan, kemandirian digital harus menjadi suatu gerakan dan kesadaran bersama segenap elemen bangsa.
“Setiap peran aktif kita akan makin memperkuat upaya membangun kedaulatan di tengah berbagai tantangan digitalisasi,” ungkapnya.