Bisnis.com, JAKARTA - Vaksin Sinopharm memperoleh Izin penggunaan darurat (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sebagai vaksin booster. Berdasarkan studi, vaksin ini meningkatkan antibodi 15 kali lebih tinggi.
Vaksin booster Covid-19 keenam itu telah didaftarkan PT Kimia Farma untuk penggunaan booster homolog pada usia dewasa 18 tahun atau lebih yang telah mendapatkan dosis primer lengkap sekurang-kurangnya 6 bulan.
Dokter Adam Prabata menyampaikan, bahwa BPOM telah mengizinkan pemberian booster Sinopharm untuk orang yang sudah mendapatkan vaksin Sinopharm lengkap alias dua dosis.
"Berdasarkan studi antibodi yang sudah dilakukan, pemberian booster Sinopharm pada orang yang sebelumnya juga mendapatkan Sinopharm ternyata mampu meningkatkan antibodi spesifik untuk Covid-19 hingga 15 kali lebih tinggi," tulisnya dalam unggahan di akun Instagram @adamprabata, Jumat (4/2/2022).
Selain itu, sambungnya, peningkatan tersebut ditemukan pada 99,7 persen orang yang mendapatkan booster Sinopharm.
Diberitakan sebelumnya, berdasarkan aspek keamanan, Kepala Badan POM Penny K Lukito menuturkan bahwa penggunaan vaksin Sinopharm sebagai booster umumnya dapat ditoleransi dengan baik.
Baca Juga
"Frekuensi, jenis, dan keparahan reaksi sampingan atau kejadian yang tidak diharapkan (KTD) setelah pemberian booster lebih rendah dibandingkan saat pemberian dosis primer. Adapun KTD yang sering terjadi merupakan reaksi lokal seperti nyeri di tempat suntikan, pembengkakan, dan kemerahan serta reaksi sistemik seperti sakit kepala, kelelahan, dan nyeri otot, dengan tingkat keparahan grade 1-2," jelas Penny, dikutip dari laman resmi Badan POM, Rabu (2/2/2022).