Bisnis.com, JAKARTA – Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik Kementerian Agama mempersiapkan layanan ziarah bagi umat Katolik pada 2022. Terdapat tiga destinasi ziarah di luar negeri, dan lokasi lain di dalam negeri.
Plt. Dirjen Bimas Katolik Kementerian Agama A.M. Adiyarto Sumardjono mengatakan bahwa layanan ziarah merupakan hal penting yang harus disiapkan.
Pria yang akrab disapa Totok itu menambahkan, selama ini layanan ziarah belum masuk dalam program prioritas Bimas Katolik.
“Saya sudah memerintahkan Direktur Urusan Agama Katolik agar segera membuat pedoman pelayanan ziarah umat Katolik,” katanya seperti dilansir laman resmi Kemenag, Sabtu (29/1/2022).
Totok menuturkan, terdapat tiga tempat di luar negeri yang akan menjadi destinasi ziarah umat Katolik, yakni Vatikan, Lourdes, dan Yerusalem.
“Selain itu, Indonesia juga memiliki tempat ziarah yang bagus. Jangan lupa juga ziarah di tempat-tempat ziarah di Indonesia,” tambahnya.
Selain layanan ziarah, Totok juga menegaskan dua hal penting lain terkait dengan transformasi layanan umat, yakni pengelolaan barang milik negara dan pembinaan mental pegawai Ditjen Bimas Katolik.
Dia menjelaskan, transformasi layanan menjadi fokus Kementerian Agama dalam kepemimpinan Menag Yaqut Cholil Qoumas.
Transformasi layanan umat tersebut mencakup perubahan sikap dan perilaku yang lebih baik dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, serta peningkatan sarana dan prasarana atau infrastruktur yang mempercepat dan mempermudah kinerja Kementerian Agama dalam memberikan layanan kepada masyarakat.
“Dalam waktu 2 minggu ini segera cermati barang-barang milik negara yang harus segera dihapus. Yang sudah rusak segera hapus dan beli baru untuk pelayanan Bimas Katolik yang lebih baik,” katanya.
Lebih lanjut, dia meminta ASN Bimas Katolik dapat membangun relasi dan sinergitas yang baik, tidak hanya di internal Kemenag, tetapi juga lintas instansi dalam rangka menunjang layanan umat yang lebih baik.
Selain itu, dia juga merencanakan untuk mengadakan pembinaan mental pegawai Bimas Katolik melalui perayaan misa kudus lintas kementerian/lembaga, TNI, dan Polri.
Totok pun berharap, semua pelaksanaan program Ditjen Bimas Katolik dapat segera dilakukan dengan cara yang smart dan inovatif.
“Semangat kerja cepat, tuntas, benar, dan akuntabel, serta komunikasi, koordinasi, dan review adalah kunci yang harus dihidupi oleh ASN Bimas Katolik dalam melaksanakan Program Bimbingan Masyarakat Katolik untuk layanan umat yang semakin baik,” katanya.