Bisnis.com, JAKARTA - Bupati Langkat Terbit Rencana Peranginangin sempat membicarakan soal kerangkeng manusia di rumahnya. Hal itu dia ungkapkan dalam tayangan di kanal resmi pemerintah Kabupaten Langkat.
Dalam tayangan video yang diunggah pada 27 Maret 2021 itu, Terbit menyebut bahwa kerangkeng manusia itu merupakan tempat pembinaan bagi pecandu narkoba.
"Tempat pembinaan yang saya buat selama ini untuk membina masyarakat yang penyalahgunaan narkoba. Tempat pembinaan," kata Terbit dalam wawancara tersebut.
Terbit menyebut bahwa kerangkeng itu merupakan tempat pembinaan untuk membantu warga Kabupaten Langkat yang mengalami masalah narkoba. Dia juga mengakui bahwa kerangkeng manusia itu ditempatkan di kediamannya.
"Kita sudah siapkan tempat pembinaaan itu dekat tempat kami, memang luas cukup luas hanya kami sediakan tempat mereka ada tiga gedung untuk pembinaan mereka untuk tempat peristirahatan mereka," ujarnya.
Dia juga menyebut bahwa tempat pembinaan itu dibuka secara gratis. Dia juga mengklaim bahwa banyak keluarga yang mengantarkan penghuni secara sukarela untuk dibina di tempat pembinaan miliknya.
"Memang benar perawatan gratis, masyarakat ada yang keluarganya mengantarkan, ada juga yang minta dijemput keluarganya yang penyalahguna narkoba, untuk persediaan semua" ujarnya.
Terbit menyebut bahwa istrinya Tiota Terbit Rencana turut membantu pengelolaan tempat pembinaan tersebut.
"Kurang lebih pasien yang sudah kami bina itu 2.000 sampai 3.000 orang yang sudah keluar dari sini. Karena kita setiap harinya menerima itu kurang lebih 100 orang yang dibina di tempat kita," jelasnya.
Dia juga mengklaim memberikan makanan dan fasilitas kesehatan kepada para penghuni. Namun, dia tidak merinci berapa kali para penghuni mendapat jatah makan.
"Makanan dan menu itu semua ibu yang menangani dan kesehatan ini ibu yang lebih paham," katanya.
Terbit menyebut pihaknya juga membentuk tim untuk melakukan pembinaan. Dia juga mengajak penghuni untuk melakukan kegiatan keagamaan.
"Tim itu mengantarkan untuk kegiatan keumatan semua, kita barengi olahraga, dan kegiatan-kegiatan lainnya. Kita sudah membentuk tim," katanya.
Sebelumnya, Polisi menyebut pihak keluarga menyerahkan para penghuni kerangkeng manusia di rumah Bupati Langkat nonaktif secara sukarela kepada pengelola.
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menyebut kerangkeng itu merupakan penampungan orang-orang yang kecanduan narkoba dan kenakalan remaja. Para penghuni, kata Ramadhan,diserahkan ke pengelola kerangkeng itu oleh pihak keluarga untuk dibina.
"Yang mana orang-orang tersebut dibina kecanduan narkoba dan kenakalan remaja diserahkan dengab membuat surat pernyataan warga binaan," kata Ramadhan, Selasa (25/1/2022).
Ramadhan menyebut para penghuni kerangkeng sebagian dipekejakan di kebun kelapa sawit milik Bupati Langkat Terbit Rencana Peranginangin. Menurutnya, mereka dipekerjakan dengan maksud agar memiliki keahlian yang dapat berguna saat mereka keluar. Hanya saja, kata dia, mereka hanya diberi makan dan tidak diberi upah.
Ramadhan menyebut berdasarkan penyelidikan awal, ditemukan bahwa kerangkeng itu berdiri di atas tanah dengan luas 1 hektare, dengan luas gedung 6x6 yang terbagi menjadi dua kamar dengan kapasitas 30 orang. Bangunan tersebut sudah dibuat sejak 2012.
"Di mana per kamar dibatasi dengan menggunakan jeruji besi sebagaimana layaknya bangunan sel," kata Ramadhan.
