Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah memastikan kesiapan tempat karantina bagi para pelaku perjalanan dari luar negeri yang datang melalui Bandara Internasional Juanda, Surabaya.
Untuk tahap awal akan disiapkan 1.900 tempat tidur karantina yang tersebar di tiga tempat karantina terpusat untuk pekerja migran Indonesia (PMI), pelajar, dan aparat sipil negara. Selain itu, ada juga sejumlah hotel untuk pelaku perjalanan umum.
“Persiapan sudah hampir final. 1.900 tempat tidur bisa digunakan, dan secara bertahap bisa ditambah bila diperlukan,” tutur Kasatgas Penanganan Covid-19 Letjen TNI Suharyanto saat meninjau kesiapan karantina Surabaya bersama Menhub Budi Karya Sumadi dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Surabaya, Jumat (31/12/2021).
Dia mengatakan bahwa tempat karantina terpusat yang telah tersedia, antara lain Asrama Haji Sukolilo, Balai Diklat Kementerian Agama, dan Lembaga Penguji Mutu Pendidikan.
Untuk karantina pelaku perjalanan umum juga disediakan sejumlah hotel bintang 3 hingga bintang 5 yang telah diverifikasi oleh Kementerian Kesehatan.
Adapun, pengamanan karantina akan dikoordinir oleh personel dari Kodam V Brawijaya.
Menhub Budi Karya Sumadi memastikan proses keimigrasian dan protokol kesehatan di Bandara Juanda juga sudah siap dengan standar operasional prosedur.
“Pemerintah belajar dari proses karantina di Jakarta, sehingga mengetahui apa yang harus diperbaiki. Kepastian operasional akan diambil hari ini dalam rakor dengan Menko Marves [Luhut Binsar Pandjaitan],” tutur Budi.
Dia menambahkan, untuk tahap awal Kementerian Perhubungan (Kemenhub) membuka maksimal tiga penerbangan per minggu, sambil dilakukan evaluasi apakah perlu penambahan.
Pembukaan kedatangan internasional melalui Bandara Juanda dimaksudkan untuk mengurangi kepadatan di Bandara Soekarno-Hatta yang telah mencapai 3.500–4.000 penumpang perhari.
Guna mencegah transmisi impor Covid-19, penumpang wajib melakukan karantina selama 10–14 hari (tergantung histori perjalanan), dengan 2 kali tes PCR yang menunjukkan hasil negatif.
Regulasi tersebut diambil sebagai langkah kewaspadaan masuknya varian Omicron yang lebih cepat menyebar.
Dengan dibukanya Bandara Juanda Surabaya, maka ada empat pintu kedatangan internasional, melengkapi Soekarno-Hatta, Ngurah Rai, dan Sam Ratulangi.