Bisnis.com, JAKARTA--Gerakan Pemuda (GP) Ansor berharap Muktamar NU ke-34 yang berlangsung mulai 22-24 Desember 2021 menjadi momentum PBNU untuk evaluasi dan berbenah diri.
Ketua GP Ansor Rahmat Hidayat Pulungan menilai organisasi Islam terbesar seperti Nahdlatul Ulama memerlukan banyak terobosan di segala bidang, di antaranya bidang pendidikan dan sumber daya manusia dalam menghadapi tantangan zaman yang berubah dengan cepat.
Rahmat berpandangan bahwa NU saat ini banyak mengalami ketertinggalan di bidang tersebut. Dia memaparkan berdasarkan hasil riset yang sudah dilakukan dirinya, NU memiliki 7.462 sekolah yang terdiri dari SD, SMP, SMK dan SMA. Namun dari ribuan sekolah itu, tidak ada satu pun sekolah yang memiliki peringkat 100 besar.
Selain itu, NU juga memiliki 44 kampus yang berdiri di bawah naungan NU. Namun, nasibnya pun sama, tidak ada yang masuk peringkat 100 besar.
"Untuk kampus yang terkreditasi A pun hanya satu, dan itu-itu saja, yakni Universitas Islam Malang (Unisma)," tuturnya di Gedung PBNU Jakarta, Selasa (21/12/2021).
Sementara itu di bidang kesehatan, kata Rahmat, RS yang berada di bawah naungan NU juga kurang berkualitas. Menurutnya, sampai saat ini NU telah memiliki 43 RS, namun tidak memiliki fasilitas yang lengkap.
Baca Juga
"Rumah sakit di bawah naungan NU itu memang sebanyak 43 unit. Namun, tidak termasuk rumah sakit fasilitas dan layanan kesehatan lengkap," kata Rahmat.
Kemudian, di bidang SDM, Rahmat menjelaskan bahwa NU tidak memiliki banyak cendikiawan muslim. Menurutnya, kualitas pendidikan, SDM dan kesehatan serta kesejahteraan warga nahdliyin harus menjadi perhatian PBNU.
"Oleh karena itu, tranformasi organisasi itu penting untuk mengubah warga NU agar lebih baik dalam segala bidang. NU perlu berbenah total," ujarnya.