Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon dan Staf ahli Kementerian Komunikasi dan Informatika Henry Subiakto kembali berseteru melalui media sosial Twitter.
Perseteruan berawal dari sebuah cuitan melalui akun Twitter pribadinya @henrysubiakt. Dia mengaku akan mengundurkan diri sebagai staf ahli pada tahun depan.
Alasan mundur dari jabatannya itu karena dianggap bisa merasa bebas bersuara jika berada di luar pemerntahan.
"Tahun depan saya memutuskan akan berhenti dari jabatan di pemerintah. Saya rindu sbg orang kampus, yg tdk perlu dibebani dg sebutan pejabat dll. Saya akan lbh bebas suarakan kecintaan saya pd negeri ini, menggadapi mrk yg perilaku dan ucapannya merugikan bangsa besar ini," cuitnya beberapa waktu lalu.
Melalui cuitan di akun Twitter, Fadli mendukung rencana Henry untuk mundur dan jika memungkinkan untuk kuliah lagi.
"Keputusan yang tepat, kalau bisa kuliah lagi," cuit Fadli.
Baca Juga
Mendapatkan respons seperti itu, Henry pun membalasnya dengan menyebut Fadli antipemerintah dan harus belajar etika berpolitik.
“Orang ini lupa partainya itu bagian dr partai Pemerintah, tp dia berlagak antipemerintah. Bahkan jadi haters. Harusnya dia yg belajar lagi, minimal belajar etika politik. Biar memahami fatsun politik,” cuit Henry.
Tidak berhenti di sana, politikus Partai Gerindra ini pun membalas komentar Henry dengan menyampaikan bahwa sikap kritisnya terhadap pemerintah merupakan bagian dari tugas DPR.
“Sekarang sy bisa sarankan anda agar kuliah di jurusan ilmu politik. Agar paham apa fungsi lembaga legislatif dan trias politika. Salah satu tugas DPR adalah pengawasan,” cuitnya.
Perseteruan antara Fadli dan Henry bukanlah kali pertama. Sebelumnya, keduanya berbeda pendapat terkait harga vaksin Covid-19 pada Oktober lalu.