Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inggris Kebanjiran Pasien Rawat Inap Akibat Omicron

Di Inggris, gelombang infeksi Omicron telah menyebabkan rawat inap harian melebihi puncak musim dingin lalu akibat lebih dari 4.500 orang dirawat dalam satu hari.
rang-orang mengantre di Westminster Bridge untuk menerima vaksin Covid-19 dan dosis booster) di pusat vaksinasi walk-in di Rumah Sakit Saint Thomas di London, Inggris, (14/12/2021)./Antara-Reuters
rang-orang mengantre di Westminster Bridge untuk menerima vaksin Covid-19 dan dosis booster) di pusat vaksinasi walk-in di Rumah Sakit Saint Thomas di London, Inggris, (14/12/2021)./Antara-Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Inggris melaporkan peningkatan gelombang infeksi Omicron telah menyebabkan rawat inap harian melebihi puncak musim dingin lalu akibat lebih dari 4.500 orang di Inggris dirawat dalam satu hari.

Kementerian Kesehatan Inggris melaporkan bahwa kecepatan penyebaran varian Omicron yang mengejutkan, menyebabkan sejumlah besar orang yang rentan memerlukan perawatan di rumah sakit dalam waktu yang sangat singkat.

Kepala Bagian Medis Kemenkes Inggris, Profesor Chris Whitty mengatakan kepada anggota parlemen kemarin bahwa penerimaan harian rumah sakit berpotensi memuncak di atas yang terlihat musim dingin lalu saat awal program vaksinasi.

Kemarin, Inggris menetapkan rekor  baru untuk epidemi Covid-19 dengan 88.376 kasus baru yang dilaporkan atau naik 31,4 persen dalam seminggu. Jumlah kasus Omicron yang dikonfirmasi naik menjadi 11.708 dari 1.691 pada Rabu (15/12/2021).

Angka terbaru dari Badan Keamanan Kesehatan Inggris menunjukkan kasus meningkat dua kali lipat setiap satu setengah hari di London, 73,5 persen kasus Covid-19 sekarang diperkirakan adalah varian Omicron.

Sementara itu, Italia melaporkan 26.109 kasus Covid-19 baru kemarin atau jumlah harian tertinggi sejak mencatat angka 26.790 infeksi harian pada 12 Maret lalu.

Penghitungan terbaru menunjukkan lonjakan 90 persen dari 13.756 kasus baru Italia tiga pekan lalu. Sedangkan tambahan 123 orang meninggal karena penyebab terkait Covid-19 dalam 24 jam terakhir atau naik 73 persen dari 71 kematian pada Kamis tiga minggu lalu.

Menteri Kesehatan Italia, Roberto Speranza memperketat pembatasan untuk mencoba menghentikan gelombang baru sejak Selasa (14/12/2021).

Dia mengumumkan pengujian Covid-19 wajib untuk semua kedatangan dari Uni Eropa dan karantina lima hari untuk yang tidak divaksinasi.

Langkah-langkah tersebut mulai berlaku dari 16 Desember hingga 31 Januari sebagaimana dikutip TheGuardian.com, Jumat (17/12/2021).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper