Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut masuknya virus Covid-19 varian Omicron ke Indonesia tidak terelakkan karena kecepatan penyebarannya yang tinggi.
“Ini memang tidak terelakkan karena salah satu karakter varian ini adalah penularannya sangat cepat,” kata Jokowi dikutip dari YouTube Setpres, Kamis (16/12/2021).
Meskipun demikian, Jokowi menyatakan bahwa sejauh ini Varian Omicron belum menunjukkan karakter yang membahayakan nyawa pasien, terutama pasien-pasien yang sudah mendapatkan vaksin.
"Oleh sebab itu, saya meminta semua warga yang belum mendapatkan dua kali vaksin, apalagi yang sama sekali belum divaksin, segeralah mendatangi fasilitas-fasilitas kesehatan untuk mendapatkan vaksin," ujar Jokowi.
Hal senada juga disampaikan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Menkes mengatakan bahwa di Inggris misalnya dari yang semula 10 kasus per hari, tapi saat ini sudah mencapai 70.000 kasus per hari. Angka tersebut, jauh lebih tinggi dari puncak kasus di Indonesia pada bulan Juli 2021 di angka 50.000 kasus per hari.
Untuk mencegah kasus varian Omicron semakin meluas, dia mengungkapkan hal yang bisa dilakukan masyarakat adalah segera melakukan vaksinasi Covid-19 terutama untuk kelompok rentan dan lansia, tidak perlu bepergian ke luar negeri jika tidak mendesak, serta terus tegakkan protokol kesehatan 5M, dan memperkuat 3T.
“Kedatangan varian baru dari luar negeri yang kita identifikasi di karantina, menunjukkan bahwa sistem pertahanan kita atas kedatangan varian baru cukup baik, perlu kita perkuat. Jadi wajar kalau harus stay sepuluh hari di karantina. Tujuannya bukan untuk mempersulit orang yang datang, tapi melindungi seluruh masyarakat Indonesia” kata Menkes.