Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan bahwa kekompakan menjadi kunci untuk menjadi bangsa yang berdaulat.
“Bangsa ini harus kompak, karena bila itu dilakukan tidak ada yang mustahil untuk diselesaikan,” kata Luhut saat menghadiri acara Bisnis Indonesia Business Challenge 2022 secara virtual, Rabu (15/12/2021).
Dia mencontohkan, kekompakan dalam taat terhadap kebijakan untuk menekan laju penyebaran Covid-19, turut membuktikan keberhasilan Indonesia dalam membuat aturan.
“Ini kita dipuji oleh seluruh dunia, kemarin [Menlu Amerika Serikat] Anthony Blinken juga menyampaikan apresiasinya bahwa Indonesia juga bisa menangani pandemi. Bahkan, saya mengatakan bahwa inflasi kita rendah yaitu 1,7 persen, di mana dia [Blinken] terperangah karena Amerika Serikat mencapai 6,8 persen,” ujarnya.
Namun, Luhut menyayangkan bahwa masih terdapat sejumlah pihak yang terkesan tidak percaya diri dengan kemampuan Negara dalam menangani Covid-19 dan pemulihan baik dari sisi ekonomi dan kesehatan.
“Jadi, yang ingin saya sampaikan kadang kita tidak bangga bernegara, selalu merasa negara lain lebih hebat. Dia saja [Blinken] terperangah melihat Indonesia menjadi negara penyeimbang yang kuat. Ayo kita juga bangga sebagai bangsa. Saya kadang sedih ada pengamat kalau berbicara tidak jelas hanya melihat satu angle saja. Saya sedih, dia cinta atau tidak dengan Indonesia?” ujarnya.
Selain itu, Luhut menyebut Indonesia saat ini merupakan kekuatan penyeimbang yang kuat dalam kemelut konflik di Laut China Selatan. Bahkan, dirinya telah memperingatkan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (Menlu AS) Anthony Blinken saat pertemuan yang berlangsung pada Selasa (14/12) kemarin.
"Saya bicara kepada Blinken, selama ini kalian enggak pernah menghitung Indonesia. Tapi kalau kamu enggak menghitung ya enggak apa-apa, kami survive juga kok," ujarnya.
Luhut menegaskan bahwa Indonesia tak memiliki masalah terkait tumpang tindih klaim di kawasan perairan Laut China Selatan. Posisi Indonesia, menurutnya, sangat tegas dan tak akan kompromi jika wilayahnya diusik oleh negara lain.
"Kita posisinya jelas, Indonesia penyeimbang yang kuat," ujarnya.