Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Awas! BMKG: Potensi Hujan Lebat di Wilayah Gunung Semeru

BMKG menyebut adanya potensi hujan lebat di wilayah Gunung Semeri hingga 12 Desember 2021.
Gunung Semeru/wikipedia
Gunung Semeru/wikipedia

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan informasi prakiraan cuaca terkait adanya potensi hujan sedang hingga lebat di kawasan puncak dan lereng Gunung Semeru sampai Minggu (12/12/2021).

Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Fachri Radjab mengatakan pentingnya kewaspadaan seluruh masyarakat khususnya di sekitar Gunung Semeru, maupun pihak-pihak yang bertugas dalam upaya percepatan penanganan bencana erupsi Gunung Semeru, yang masih berjalan hingga hari ini.

"Wilayah Gunung Semeru, sampai dengan Minggu, kami melihat masih ada potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat terutama di siang hari," ujarnya melalui siaran pers, Sabtu (11/12/2021).

Dia meminta masyarakat mewaspadai khususnya untuk kawasan puncak Gunung Semeru dalam rentang 12.00 WIB hingga 15.00 WIB. Begitupun untuk di kawasan lereng juga sama, siang menjelang sore itu masih ada potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.

Menurut catatan BMKG, prakiraan cuaca hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpotensi terjadi di kawasan rawan bencana (KRB) Gunung Semeru yang meliputi, Kecamatan Poncokusumo, Kecamatan Wajak, Kecamatan Tirtoyudo dan Kecamatan Ampel Gading di Kabupaten Malang. Kemudian Kecamatan Senduro, Kecamatan Pasrujambe, Kecamatan Candipuro, Kecamatan Tempursari dan Kecamatan Pronojiwo di Kabupaten Lumajang.

Plt. Kepala Pusat Riset Aplikasi Penginderaan Jauh LAPAN Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Dr. Rokhis Khomarudin turut menyampaikan bahwa Gunung Semeru mengalami perubahan bentuk di wilayah kawah hingga lereng di bagian tenggara.

Menurut citra satelit USGS, bukaan baru aliran lava itu tercatat sepanjang 710 meter dengan lebar 110 meter. Adanya bukaan baru aliran lava dari aktivitas vulkanik Gunung Semeru yang terjadi pada Sabtu (4/12) itu telah menyebabkan kerusakan lahan mencapai 2.417,2 hektare.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper