Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertemuan Anies dan Ketua PWNU Jatim di Malang terkait Pemilu 2024?

Anies Baswedan bertemu Ketua PWNU Jatim K.H. Marzuki Mustamar di Malang. Apakah pertemuan itu terkait capres pada Pemilu 2024?
Tangkapan layar - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tampil di acara komedi Lapor, Pak! yang tayang di Tran7, Selasa (9/11/2021). JIBI/Bisnis-Nancy Junita
Tangkapan layar - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tampil di acara komedi Lapor, Pak! yang tayang di Tran7, Selasa (9/11/2021). JIBI/Bisnis-Nancy Junita

Bisnis.com, SURABAYA - Anies Baswedan menegaskan masih fokus pada tugas-tugasnya sebagai Gubernur Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta saat ditanya terkait dengan upayanya maju sebagai calon presiden pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

"Karena saya memang masih Gubernur DKI Jakarta," ujarnya di sela kegiatannya di Surabaya, Jumat (12/11/2021).

Anies mengungkapkan, kesibukannya sepanjang hari adalah bertemu dengan Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur K.H. Marzuki Mustamar di Malang.

"Dari Malang, kami bersama-sama menuju ke Surabaya," ucap orang nomor satu di Pemprov DKI tersebut.

Anies beralasan mengajak berangkat K.H. Marzuki Mustamar dari Malang ke Surabaya karena keduanya sama-sama menjadi pembicara pada acara diskusi bertajuk Peluang dan Tantangan Indonesia pada Masa Pandemi: Menelisik Pertumbuhan Investasi dan Laju Ekonomi dari Perspektif Pemerintah Daerah.

Mantan Menteri Pendidikan itu membantah pertemuannya dengan Ketua PWNU Jawa Timur serta kegiatannya yang belakangan sering bertemu dengan sejumlah kiai kharismatik di sejumlah daerah dalam rangka untuk meminta restu terkait dengan upaya pencalonannya pada Pemilu Presiden/Wakil Presiden 2024.

"Dalam diskusi tadi saya berbagi pengalaman bagaimana menumbuhkan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah di Jakarta yang tetap tumbuh selama pandemi Covid-19 karena telah kami arahkan untuk menjangkau pasar yang lebih luas melalui penjualan daring," katanya.

Anies mengungkapkan, kedatangannya ke Jawa Timur untuk mengintensifkan kerja sama di bidang produk pangan.

"Sebanyak 99 persen kebutuhan pangan masyarakat DKI Jakarta dipasok dari luar. Paling banyak komoditas pangan DKI berasal dari Jawa Timur," katanya.

Menurut dia, ada rencana kerja sama terkait dengan komoditas seperti padi dan telur dengan sejumlah daerah kabupaten di sekitar Surabaya yang agak tertunda karena pandemi Covid-19.

"Kerja sama ini insyaallah diintensifkan. Intinya antara produsen pangan Jawa Timur dan konsumen Jakarta harus saling menguntungkan. Kami coba langsung menjangkau produsennya agar mendapat harga jual yang lebih tinggi dan masyarakat Jakarta mendapat harga murah," tuturnya.

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper