Bisnis.com, JAKARTA - Pengamat Politik Rocky Gerung menyoroti terbongkarnya keterlibatan dua menteri di kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait bisnis tes PCR untuk Covid-19. Dia menilai, hal tersebut membuktikan bahwa sekarang ini merupakan kabinet pencari rente.
Diketahui ada dua menteri yang disinyalir terseret bisnis PCR, yaitu Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri BUMN Erick Thohir. Nama Luhut dan Erick dikaitkan dengan PT Genomik Solidaritas Indonesia. Perusahaan ini mengklaim memiliki laboratorium terbesar dan tercepat dalam pelayanan tes PCR.
"Dari awal kabinet isinya pencari rente, semua menteri rent seeking itu, rent seeker yang memang didiamkan oleh Presiden Jokowi," kata dia di Channel Youtube Rocky Gerung Official seperti dikutip, Minggu (7/11/2021).
Rocky Gerung berpendapat mestinya Presiden Jokowi mengetahui sejak awal bahwa kabinet yang dibentuknya ingin mengembalikan dana-dana kampanye yang mereka pakai untuk keperluan Pilpres.
Menurutnya, sikap pejabat yang mengintai seluruh lini bisnis bukanlah barang baru. Karena itu, dia mengatakan jika nanti perubahan kekuasaan maka bisa jadisatu kabinet akan masuk pengadilan.
"Bahwa akan ada akal sehat juga untuk menelanjangi mereka. Apa keropos kecil itu, ya putusan Mahkamah Konstitusi yang nggak pernah dia prediksi itu akan dibatalkan," papar Rocky Gerung.
Mantan Dosen Filsafat UI itu menilai dalam politik mudah sekali berbuat curang. Hal itu akan diingat dalam peristiwa kecil yang akan dipakai untuk membongkar persekongkolan besar.
Menurutnya, peristiwa kecil saat ini sederhana, yaitu mahalnya harga tes PCR. Namun, hal itu akan berlanjut menjadi persoalan yang lebih besar.
"Itu cuman pertanyaan akuntansi kecil lalu dibongkar, modalnya berapa sih, untungnya berapa sih, boleh-boleh aja, tapi kalau sudah berlebihan dianggap sudah rencana merampok uang rakyat," pungkas Rocky