Bisnis.com, JAKARTA – Juru Bicara (Jubir) Presiden Fadjroel Rachman meninggalkan posisinya setelah dilantik menjadi Duta Besar Kazakhstan. Dia menjadi perwakilan Indonesia bersama 16 orang lainnya.
Artinya, posisi Jubir Presiden saat ini kosong. Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sufmi Dasco Ahmad mengatakan bahwa keputusan untuk menggantikan Fadjroel tergantung pada Joko Widodo (Jokowi) sebagai kepala negara.
“Perlu atau tidak perlu tentu Pak Jokowi yang lebih tahu apakah Presiden masih butuh jubir atau tidak,” katanya di Kompleks Parlemen, Kamis (27/10/2021).
Dasco menjelaskan bahwa apabila Jokowi memang membutuhkan jubir, dia menyarankan ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi.
“Saya imbau agar jubir yang akan diangkat tentu komunikatif, smart [pintar], dan energik. Mengenai siapa [jubir yang akan dipilih], terserah Presiden,” jelasnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi melantik (dubes) Luar Biasa Berkuasa Penuh (LBPP) Republik Indonesia di Istana Negara Jakarta, Senin (25/10/2021).
Pelantikan sejumlah Dubes LBPP RI ini berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 127B Tahun 2021 tentang Pengangkatan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia tertanggal 22 Oktober 2021.
Di antara 17 dubes yang dilantik, ada nama Rosan P. Roeslani, mantan Ketua Umum Kadin dan Jubir Presiden RI Fadjroel Rachman. Berikut daftar lengkap para dubes:
1. Fadjroel Rachman Dubes LBPP RI untuk Republik Kazakhstan merangkap Republik Tajikistan
2. Abdul Aziz Ahmad untuk Kerajaan Arab Saudi
3. Dewi Gustina Tobing untuk Republik Sosialis Demokratik Srilanka merangkap Republik Maladewa
4. Bebeb A.K Djundjunan untuk Republik Yunani
5. Lena Maryana untuk Kuwait
6. Pribadi Sutiono untuk Republik Slovakia
7. Muhamad Najib untuk Kerajaan Spanyol merangkap Organisasi Pariwisata Dunia PBB
8. Ardi Hermawan untuk Kerajaan Bahrain
9. Ade Padmo Sarwono untuk Kerajaan Yordania merangkap Palestina
10. M. Oemar untuk Prancis merangkap Kepangeranan Andora, Monaco, dan Organisasi Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan PBB
11. Tatang B. U. Razak untuk Republik Kolombia merangkap Antigua dan Barbuda, Barbados, dan Federasi Saint Kitts dan Navis
12. Derry Amman untuk PBB Asia Tenggara
13. Arrmanatha Nasir untuk PBB, organisasi internasional lainnya di New York
14. Febrian Alphyanto untuk PBB, WTO, dan Organisasi Intenasional lainnya
15. Siswo Pramono untuk Persemakmuran Australia merangkap Republik Vanuatu
16. Okto Manik untuk Republik Demokratik Timor Leste
17. Rosan P. Roeslani untuk Amerika Serikat.