Bisnis.com, JAKARTA – Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan, bahwa Pusat Riset Biologi Molekuler Eijkman (PRBME) akan dipindah dari kawasan RSUPN Cipto Mangunkusomo (RSCM) ke Gedung Genomik di Cibinong Science Center (CSC).
Dikutip dari brin.go.id, Senin (18/10/2021), CSC memiliki sarana dan prasarana yang lengkap untuk mendukung riset bidang ilmu pengetahuan hayati, termasuk molekuler.
“Meski selama ini fasilitas riset di CSC lebih ditujukan untuk riset biodiversitas, tetapi fasilitas tersebut memiliki kesamaan dengan riset untuk kesehatan dan manusia seperti yang dilakukan di Pusat Riset Biologi Molekuler Eijkman,” ujar Handoko.
Selain itu, di CSC banyak pusat riset dan periset yang masih terkait seperti Pusat Riset Bioteknologi, Pusat Kehati, InaCC untuk mikroba, dan lain-lain, katanya.
Gedung Genomik yang dibangun di atas lahan seluas 9.300 meter persegi tersebut nantinya akan dimanfaatkan sebagai laboratorium whole genome sequencing (untuk mikroba, flora, fauna, dan manusia), laboratorium riset life science, dan laboratorium riset lingkungan.
PRBME direncanakan akan menempati sebagian Gedung Genomik yang baru selesai dibangun pada bulan Oktober 2021.
Baca Juga
“Saat ini memang gedung belum siap ditempati karena listrik belum masuk. Pemindahan laboratorium sudah akan dimulai sampai dengan Desember 2021 secara bertahap. Konsep seluruh laboratorium yang baru dibangun di BRIN adalah open space berbasis klaster fungsi, dan dikelola secara terpusat dan tersedia sebagai open platform untuk semua pihak termasuk industry,” jelasnya.
Sementara, tempat kerja periset dalam bentuk co-working space.
Handoko mengungkapkan, sejak tahun lalu sudah direncanakan pemindahan LBM Eijkman ke lokasi lain.
“Setelah kami lakukan evaluasi, khususnya melihat sisi efisiensi, kami putuskan untuk memindahkan lokasi PRBME ke kawasan riset life sciences di Cibinong Science Center (CSC),” ujarnya.
Sebagai informasi, gedung yang ditempati LBM Eijkman saat ini merupakan aset yang dikelola oleh Kementerian Kesehatan.
Pihak Kementerian Kesehatan telah menyampaikan pemberitahuan sejak beberapa tahun yang lalu, bahwa aset tersebut akan dimanfaatkan oleh RSCM.
“Oleh karena itu, BRIN akan mengembalikan aset tersebut ke RSCM, kecuali sebagian gedung depan akan dipertahankan untuk riset berbasis layanan terkait genomik, sekaligus mengabadikan gedung Eijkman sebagai warisan sejarah,” terangnya.
“Tetapi tentu ini masih harus dibahas dengan pihak Kemenkes,” sambungnya.