Bisnis.com, JAKARTA - Peneliti Pusat Riset Geoteknologi BRIN Dr. Nuraini Rahma Hanifa menjadi pemenang Women’s International Network for Disaster Risk Reduction (WIN DRR) Leadership Awards.
Penghargaan ini merupakan ajang pengakuan kepada wanita yang memberikan kontribusi dan pencapaian luar biasa dalam upaya pengurangan risiko bencana di kawasan Asia-Pasifik.
Rahma menjadi pemenang penghargaan WIN DRR Leadership Awards untuk kategori Rising Star Award.
“Ayah saya berkata, bagaimana kamu menggunakan ilmu pengetahuan yang kamu miliki untuk menyelamatkan lebih banyak nyawa?,” tutur Rahma dalam keterangan tertulisnya, Kamis (14/10/2021).
Rahma mendedikasikan penghargaan ini kepada keluarga dan seluruh wanita di dunia yang tidak pernah berhenti berjuang untuk pengurangan risiko bencana.
Dia mengingat betul betapa mengerikannya ancaman gempa megathrust dan tsunami di Jawa; hasil risetnya 7 tahun silam.
Baca Juga
Rahma terpilih dari 8 finalis lainnya yang berasal dari berbagai negara. Penyelenggara United Nations Office for Disaster Risk Reduction - Regional Office for Asia and Pacific (UNDRR) melangsungkan ajang ini secara daring pada 13 Oktober 2021 dari Bangkok, Thailand.
Rahma melanjutkan, banyak negara di wilayah Asia-Pasifik rawan akan bencana. Indonesia mempunyai 11 jenis bahaya yang bisa memicu risiko bencana yang kompleks dan mengancam hampir seluruh penduduk (272 juta orang).
Tidak lekang dari ingatan bencana tsunamigenic Sumatra 2004, serangkaian gempa tsunami di sepanjang Palung Sunda, hingga gempa, tsunami dan likuifaksi Palu 2018; ilmu pengetahuan tentang kebencaan perlu diwariskan lintasgenerasi dan disebarkan pada tingkat lokal.
“Sudah waktunya bagi kita untuk bertransformasi sebagai agen perubahan itu sendiri dan memanfaatkan ilmu pengetahuan, rekayasa, teknologi dan inovasi sejalan dengan Sendai Framework & SDGs,” ujar Rahma.
Bukan Proyek Sesaat
Dia menyadari bahwa perempuan adalah salah satu golongan yang disebut rentan dalam kebencanaan. Namun, perempuan juga memiliki potensi besar sebagai akselerator dalam ketangguhan dan pengurangan risiko bencana.
Pengurangan risiko bencana bukanlah sebuah proyek yang berlangsung sesaat melainkan seumur hidup. Semua orang harus bekerja sama untuk menyelamatkan banyak nyawa.
Bagi Rahma, penghargaan ini adalah sebuah motivasi yang semakin meyakinkannya bahwa apa yang dia lakukan selama ini benar.
“Salah satu harapan saya adalah menyaksikan jaringan U-INSPIRE tumbuh dan tersebar di berbagai negara sehingga bisa menjembatani banyak wanita dan pemuda untuk Bersama-sama berjuang dalam pengurangan risiko bencana,” ungkapnya.
Rahma yang juga merupakan salah satu pendiri dan Sekretaris Umum Pertama U-INSPIRE Alliance, percaya bahwa BRIN memiliki peranan penting dalam upaya-upaya pengurangan risiko bencana di masyakat.
Disiplin keilmuan di BRIN yang beragam dapat menjadi acuan riset dan inovasi yang terintegrasi.
Hal ini memudahkan masyakat dan pemerintah untuk mengakses segala pengetahuan yang dibutuhkan untuk mengurangi risiko bencana, sehingga dampaknya bisa benar-benar dirasakan secara langsung.
“Misalkan di U-INSPIRE banyak yang membangun aplikasi socio entrepreneurship sehingga kebencaan perlu masuk ke industri sehingga bisa dikapitalisasi dan berdampak untuk mengurangi risiko bencana,” terangnya.
Ia menegaskan bahwa Ilmu Geologi saja tidak cukup untuk menyelamatkan jiwa. Perlu kolaborasi dan gotong-royong dari berbagai disiplin.
Selain itu, upaya langsung dengan menyentuh masyarakat; memberikan informasi; dan memastikan kesiapsiagaan di semua level, terutama bagi masyarakat yang berada di posisi risiko itu sendiri.
“Cita-cita saya melaukan riset kebencanaan dan menjembatani hasil riset tersebut ke pemerintah dan masyarakat di level lokal, nasional, dan global,” pungkasnya.