Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemilu 2024, Azyumardi Azra Sarankan Golkar Perbanyak Influencer

Menjelang Pemilu 2024, cendekiawan Azyumardi Azra sarankan Golkar meningkatkan political marketing seperti era Akbar Tanjung dengan memberpanyak influencer.
Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Azyumardi Azra./Bisnis=Gloria Fransisca Katharine Lawi
Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Azyumardi Azra./Bisnis=Gloria Fransisca Katharine Lawi

Bisnis.com, JAKARTA - Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Azyumardi Azra menyarankan Partai Golkar untuk meningkatkan "political marketing" dengan memperbanyak influencer menjelang Pemilu 2024.

"Harus ditingkatkan political marketing apalagi di zaman medsos seperti ini, apa saja harus dipasarkan, political marketing-nya harus mantap. Harus lebih banyak lagi influencer-nya, mungkin bukan buzzer-lah tapi influencer," kata Azyumardi dalam seminar daring nasional bertema "Dua Dasawarsa Kemenangan Golkar 2004-2024" di Jakarta, Sabtu (16/10/2021).

Menurut dia, political marketing Partai Golkar ditingkatkan terhadap calon presiden yang akan diusungnya.

Political marketing yang baik, kata Azyumardi, telah dilakukan Golkar ketika dipimpin oleh Akbar Tanjung. Saat itu, pemberitaan tentang Golkar bertone negatif.

Namun, hal tersebut justru berdampak positif bagi Partai Golkar yang keluar sebagai pemenang Pemilu 2004 dengan perolehan suara sebesar 21,58 persen.

Kecerdasan para pengurus saat itu yang dapat memanfaatkan masifnya pemberitaan, menjadi ajang untuk mempromosikan partai.

"Tadi sudah dikeluarkan oleh Bang Akbar, dihujat-dihujat, tapi kemudian Golkar muncul dengan paradigma baru. Paradigma baru itu juga pendekatannya, pendekatan politik baru dan kemudian orientasi pasar politik berjangkauan luas political marketing," paparnya.

Oleh karena itu, Partai Golkar harus menampilkan figur yang bersih dalam Pilpres 2024 di tengah beberapa tokohnya yang tertangkap oleh KPK karena kasus dugaan korupsi.

"Figur bersih ini dapat menarik simpati dan suara dari masyarakat," ucap mantan Rektor UIN Syarif Hidayatullah ini.

Azyumardi menuturkan, Partai Golkar perlu merangkul tokoh-tokoh lama Golkar, seperti Wiranto (Hanura), Surya Paloh (NasDem) dan Prabowo Subianto (Gerindra) agar memenangi Pemilu 2024.

"Setidaknya para tokoh itu bisa 'ditarik kembali' untuk mendapatkan suara. Saya kira, ini kalau ingin berjaya kembali, ini harus dirangkul kembali. Harus ada langkah-langkah mengkonsolidasikan kelompok-kelompok yang splinter atau menyempal dari Golkar ini, dari induknya Golkar," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper