Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah RI dan Korsel Perkuat Kerja Sama di Sektor Kemaritiman

MoU ini juga ditandatangani oleh lima perwakilan perusahaan yang terkait dalam kerja sama ini yaitu GasEntec dan Samin MTS dari Korea, serta Elnusa, GTSI, JSK Shipping dari Indonesia.
Ketua BPK Agung Firman Sampurna (kiri) berbincang dengan Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan disela-sela \'Entry Meeting\' Pemeriksaan Laporan Keuangan Kementerian di Auditoriat Utama Keuangan Negara (AKN) IV di Kantor BPK, Jakarta, Senin (6/1/2020)./ ANTARA - M Risyal Hidayat
Ketua BPK Agung Firman Sampurna (kiri) berbincang dengan Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan disela-sela \'Entry Meeting\' Pemeriksaan Laporan Keuangan Kementerian di Auditoriat Utama Keuangan Negara (AKN) IV di Kantor BPK, Jakarta, Senin (6/1/2020)./ ANTARA - M Risyal Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan dan Menteri Samudera dan Perikanan Republik Korea Selatan Moon Seong-Hyeok melaksanakan billateral meeting dan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU), Rabu (13/10/2021).

“Saya sangat senang menyambut kehadiran Menteri Moon Seong-Hyeok hari ini. Melalui billateral meeting ini, saya harap kolaborasi antara Indonesia dan Republik Korea dapat semakin kuat, utamanya dalam institusi kemaritiman,” kata Menko Luhut melalui keterangan resmi, Rabu (13/10/2021).

Dalam pertemuan ini dibahasa mengenai berbagai proyek kerja sama Indonesia dan Republik Korea melalui Marine Technology Cooperation Research Center (MTCRC) seperti, restorasi mangrove, penanganan sampah laut, perubahan iklim, dan beberapa isu lainnya terkait kemaritiman.

Untuk itu, Menko mengajak seluruh pihak terkait untuk membangun dunia yang mengutamakan prinsip keberlanjutan untuk generasi mendatang.

Selain melaksanakan pertemuan bilateral, kedua menteri juga melakukan penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) terkait Industri Jasa Instalasi Lepas Pantai.

MoU ini juga ditandatangani oleh lima perwakilan perusahaan yang terkait dalam kerja sama ini yaitu GasEntec dan Samin MTS dari Korea, serta Elnusa, GTSI, JSK Shipping dari Indonesia.

“MoU ini dapat menjadi dasar kerja sama antara Indonesia dan Korea untuk pembongkaran platform lepas pantai yang ditinggalkan. Platform lepas pantai yang tidak terpakai akan digunakan untuk artificial coral reefs, akuakultur, wisata laut, dan pusat penelitian,” papar Menko Luhut.

Empat isu yang dibahas dalam MoU ini adalah pengembangan teknologi terkait industri jasa instalasi lepas pantai, mendorong komunikasi dan kerja sama di sektor swasta, peningkatan kapasitas dan pengembangan sumber daya manusia, dan decommissioning (penutupan fasilitas dan pemulihan lingkungan anjungan migas) serta pemanfaatan kembali pabrik lepas pantai.

“Saya sangat senang adanya meeting dan MoU hari ini. Korea selalu mendukung berbagai kerja sama bilateral dengan Indonesia utamanya  terkait isu kemaritiman. Saya harap berbagai industri dapat terus berkembang melalui kerja sama ini,” ujar Menteri Moon Seong-Hyeok.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper