Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan aplikasi PeduliLindungi telah resmi terintegrasi di 15 aplikasi untuk mendukung pelacakan penularan (skrining) Covid-19 melalui QR code pada Kamis (7/10/2021).
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyampaikan upaya ini dilakukan agar dapat memantaun penerapan protokol kesehatan secara lebih efektif, sehingga masyarakat dapat mengakses ruang publik melalui QR code PeduliLindungi dari aplikasi lain tanpa memiliki aplikasi PeduliLindungi.
"Dengan adanya QR code yang dipindai [di aplikasi lain] untuk memulai aktivitas, diharapkan kasus positif Covid-19 bisa sangat cepat diketahui, dan siapa saja yang ada di tempat tersebut, pada waktu tersebut akan sangat membantu proses tracing," katanya lewat konferensi pers virtual, Kamis (7/10/2021).
Menkes memerinci sampai hari ini ada 15 aplikasi yang tergabung dalam ekosistem digital PeduliLindungi, yakni: Gojek, Grab, Tokopedia, Traveloka, Tiket.com, Dana, Livin' by Mandiri, Cinema XXI, Link Aja, GOERS, Jaki, BNI Mobile, M-Cash, Shopee, dan Loket.com
Sementara, 35 mitra lain yang secara bertahap sedang mengintegrasikan QR Code PeduliLindungi dalam layanan mereka.
Budi berharap kerja sama dengan para mitra ini dapat membangun infrastruktur kesehatan yang lebih baik selama pandemi Covid-19.
Baca Juga
"Karena pandemi akan selesai lama tahunan, puluhan tahun kita harus punya tata cara hidup yang baru dengan protokol kesehatan," ujarnya.
Chief Digital Transformation Office (DTO) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Setiaji menjelaskan, kerja sama ini ditetapkan melalui KMK Nomor HK/0107/Menkes/5680/2021 yang berisi pedoman, tata cara dan landasan terkait pemanfaatan QR code PeduliLindungi hingga keamanan data.
Nantinya data yang diakses oleh mitra adalah data terenkripsi yang dikirimkan dalam bentuk token, sehingga data yang bisa diakses oleh mitra dalam aplikasi PeduliLindungi hanya data status pengguna untuk dapat memasuki ruang public, dan data tersebut tidak tersimpan di dalam aplikasi mitra.
"Data pribadi dan lain sebagainya, termasuk lokasi, tidak kita simpan dan informasi mengenai keamanan perlindungan data tersebut juga tertera di dalam term and conditions yang ada di masing-masing platform mitra digital," kata Setiaji.