Bisnis.com, JAKARTA - Duta Besar China untuk Inggris dilarang datang ke Parlemen Inggris sebagai pembalasan atas sanksi yang diberlakukan Beijing atas sejumlah anggota parlemen negara itu.
Dubes Zheng Zeguang dijadwalkan menghadiri resepsi di Majelis Rendah Inggris pada hari ini, Rabu (15/9/2021) yang diselenggarakan oleh kelompok anggota parlemen pro-China.
Meskipun keputusan itu diprotes, namun Ketua Majelis Rendah Sir Lindsay Hoyle dan Ketua Majeliis Tinggi Lord McFall mengenyampingkan protes tersebut.
Pihak Kedutaan China mengatakan keputusan pelarangan itu adalah keputusan "tercela dan pengecut" yang akan merugikan kepentingan kedua negara sebagaimanna dikutip BBC.com, Rabu (15/9/2021).
Larangan tersebut, pertama kali dilaporkan oleh Daily Telegraph, muncul pada saat ketegangan antara kedua pemerintah sedang meninggi.
Pada bulan Maret, China memberlakukan larangan perjalanan dan pembekuan aset pada lima anggota parlemen dan dua rekannya yang dituduh menyebarkan kebohongan tentang negara tersebut.
Langkah itu merupakan pembalasan atas keputusan Inggris untuk menjatuhkan sanksi pertamanya terhadap pejabat China, karena dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia di Xinjiang.
Meskipun demikian, kelompok parlemen China masih memutuskan untuk mengundang Zheng ke pesta musim panasnya di paviliun teras Majelis Rendah yang menghadap ke Sungai Thames.
Pekan lalu, lima anggota parlemen Partai Konservatif yang diberi sanksi masing-masing Sir Iain Duncan-Smith, Tom Tugendhat, Nusrat Ghani, Neil O'Brien dan Tim Loughton, menulis kepada pimpinan parlemen Inggris untuk menyuarakan keprihatinan mereka.
Dua rekan anggota parlemen yang terkena sanksi, Lord Alton dan Baroness Kennedy, berkirim surat kepada ketua Majelis Tinggi
Mereka mengatakan: "Sanksi yang dijatuhkan oleh pemerintah China merupakan serangan tidak hanya terhadap anggota yang ditargetkan secara langsung, tetapi juga terhadap semua komisi dan anggota parlemen dan hak istimewa parlemen.
Anggota parlemen Inggris Nusrat Ghani menyambut baik larangan "yang belum pernah terjadi sebelumnya" terhadap duta besar itu.
Dia mengatakan kepada BBC News: "Menjatuhkan sanksi kepada anggota parlemen merupakan ancaman langsung bagi Parlemen dan demokrasi kita.
"Kami tidak akan dibungkam atau diintimidasi oleh rezim mana pun, dan parlemen kami tidak akan menjadi alat propaganda untuk sanksi memalukan dari Partai Komunis China," katanya.