Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hubungan Taliban dan Jaringan Teroris Indonesia, Ini Penjelasan BNPT

Momentum tersebut saat ini dipakai sebagai sarana propaganda untuk menstimulus dan memframing jaringan terorisme.
Foto satelit memperlihatkan kemacetan dan keramaian di dekat Bandara Kabul, Afghanistan, Senin (16/8/2021)/Antara-Reuters
Foto satelit memperlihatkan kemacetan dan keramaian di dekat Bandara Kabul, Afghanistan, Senin (16/8/2021)/Antara-Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Deputi II Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Brigadir Jenderal Edy Hartono mengatakan bahwa jaringan teroris di Indonesia tidak berhubungan langsung dengan Taliban.

“Kami banyak masukan dari mereka yang alumni (foreign fighters) Afghanistan, secara jaringan tidak ada hubungan langsung dengan Taliban,” ujar Edy dalam diskusi Taliban Berkuasa: Menakar Dampak Bagi Indonesia, Sabtu (28/8/2021).

Edy mengatakan, jaringan teroris seperti Jamaah Islamiyah justru yang berhubungan dengan Al Qaeda. Kelompok JI yang menjadi foreign fighters memang pernah berperang melawan Soviet atas nama Mujahidin Afghanistan. Saat itu, Taliban mengajak kelompok Mujahidin untuk memerangi Soviet. Namun, karena Mujahidin tidak menggubris, Taliban justru mengancam akan memerangi siapapun.

Kemenangan Taliban menguasai Afghanistan, kata Edy, sebetulnya tidak membawa dampak langsung. Namun, momentum tersebut saat ini dipakai sebagai sarana propaganda untuk menstimulus dan memframing jaringan terorisme. “Kemenangan Taliban menjadi momen kebangkitan dengan narasi atas nama agama,” ujarnya.

Selain itu, Edy mengungkapkan ada kekhawatiran peristiwa kemenangan Taliban menjadi inspirasi kelompok radikal terorisme yang menganggap pemerintah tagut untuk mengambil alih kekuasaan.

Untuk mengantisipasi hal itu, Edy menegaskan bahwa BNPT terus membangun narasi kebangsaan, kebhinekaan, dan Pancasila agar tidak kalah dengan konten radikal terorisme. “Ini yang terus kita antisipasi ke depan,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : JIBI
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Tempo.co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper